Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Besar Upah Sopir Truk Sampah di Depok?

Kompas.com - 15/08/2017, 13:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Para sopir dan kernet truk sampah di Depok, Jawa Barat, sempat mengadakan aksi mogok kerja pada Senin (14/8/2017) kemarin. Aksi itu dilatarbelakangi keinginan untuk mendapatkan gaji ke-13.

Saat ini, para sopir dan kernet truk sampah di Kota Depok dibayar dengan upah Rp 100.000 per hari untuk sopir dan Rp 90.000 untuk kernet. Besaran uang honor per bulan yang dibayarkan tergantung jumlah hari masuk kerja.

Pada Selasa ini, Kompas.com menemui sejumlah sopir dan kernet truk sampah di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah di Cipayung, Depok. Dari pengakuan para sopir, saat ini upah per bulan yang biasa mereka terima mencapai sekitar Rp 2,4 juta. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 24 hari kerja dalam sebulan.

Baca juga: Uang Lembur Dibayarkan, Mogok Kerja Sopir Truk Sampah di Depok Selesai

Rata-rata para sopir mengaku masuk kerja enam hari seminggu. Waktu libur mereka Sabtu atau Minggu.

"Tergantung masuknya berapa hari. Tapi biasa 24 hari. Jadi Rp 2,4 juta," ujar salah seorang sopir, Tatang (52).

Gaji ke-13 adalah gaji tambahan yang biasa diberikan kepada para pegawai negeri sipil (PNS) setiap pertengahan tahun atau jelang musim tahun ajaran baru anak sekolah.

Belakangan para sopir dan kernet mengetahui bahwa mereka tidak menerima gaji 13. Sebab statusnya bukan PNS. Sebagai gantinya, Pemkot Depok memberikan upah lembur yang diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji 13 PNS pada Juli lalu.

Tatang mengaku mereka sudah diberikan uang lembur.  Ia menduga ada kekeliruan informasi yang kemudian menyebabkan adanya aksi mogok kerja.

"Anak-anak (para sopir dan kernet) kemarin kurang ngerti administrasi kantor," ujar Tatang.

Sopir lain, Asmat (47) mengakui hal serupa. Namun ia mengaku lupa besaran uang lembur yang diterima. Ia kemudian bertanya kepada kernetnya, Kojun (55). Menurut Kojun, besaran uang lembur yang mereka terima Rp 627 ribu.

Uang lembur diberikan setiap enam bulan sekali. Pada hari ini, para sopir dan kernet truk sampah di Depok tak lagi mengadakan aksi mogok kerja. Mereka kembali beraktivitas seperti biasa. Tidak seperti pada Senin kemarin, kondisi area parkir TPA Cipayung, Depok pada Selasa ini terpantau lebih lengang. Tak ada lagi truk-truk sampah yang sengaja diparkirkan.

Truk-truk yang ada di lokasi adalah truk yang memang masuk untuk menurunkan sampah ke tempat pembuangan akhir. Keberadaannya pun tak lama. Setelah selesai menurunkan sampah, truk-truk kembali meninggalkan area TPA dan menuju ke tempat pembuangan sementara (TPS) di wilayah operasinya.

Jalan menuju ke TPA Cipayung terpantau dipenuhi truk-truk yang hilir mudik, baik yang akan masuk maupun yang keluar dari area TPA.

Lihat juga: Sopir Truk Sampah di Depok Mogok Kerja karena Tak Dapat Gaji ke-13

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com