Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ Minta Polisi Saring Kendaraan di Gerbang Tol Saat Uji Coba Ganjil-Genap

Kompas.com - 17/08/2017, 14:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menjelaskan pihaknya akan meminta bantuan polisi untuk menyaring mobil di pintu-pintu tol saat uji coba sistem pembatasan kendaraan melalui pelat nomor ganjil-genap di ruas tol Cikampek arah Jakarta.

Uji coba penerapan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek rencananya dilakukan pekan depan dalam rangka meminimalkan kepadatan arus lalu lintas di ruas tol tersebut yang dinilai semakin parah, ditambah maraknya proyek pembangunan infrastruktur.

"Nanti kami minta tolong polisi selaku komandannya di lapangan. Namun, tidak cukup dari pemerintah dan stakeholder saja, kami juga butuh kesadaran masyarakat agar rencana ini berjalan baik," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/8/2017).

(baca: Kebijakan Ganjil-Genap Diuji Coba di Tol Cikampek Pekan Depan)

BPTJ awalnya akan membatasi mobil yang menuju pintu tol dari arah Bekasi berdasarkan nomor pelatnya, yang disesuaikan dengan tanggal hari pelaksanaan, apakah ganjil atau genap.

Jika ada mobil yang nomor pelatnya tidak sesuai akan diminta mencari jalan lain dan tidak bisa masuk ke jalan tol.

Dari skema itu, ada kekhawatiran bila pengendara yang belum mengetahui kebijakan tersebut tetap menuju pintu tol yang kemudian menyebabkan macet jika harus berhenti dan mundur untuk mencari jalan lain.

Bambang mengaku akan memperhitungkan hal tersebut, serta menyempurnakan pedoman teknis pelaksanaan ganjil-genap selama uji coba nanti.

"Seperti arus mudik Lebaran kemarin, pemerintah bisa sukses mengatur kelancaran arus mudik karena masyarakatnya kooperatif, diminta lewat mana mau. Hal yang sama berlaku juga untuk kebijakan ini," tutur Bambang.

(baca: Penerapan Ganjil Genap di Rasuna Said Dinilai Lebih Tepat daripada Pelarangan Motor)

Kebijakan ganjil-genap ini mulai berlaku ketika kendaraan memasuki gerbang tol Tambun, Bekasi Barat, Bekasi Timur, serta Jatibening dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB tiap Senin-Jumat.

Kebijakan ganjil-genap tidak diberlakukan bagi pengendara yang datang dari arah Bandung atau Cirebon. Harapannya, melalui penerapan ganjil-genap, pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke angkutan umum.

Untuk jangka panjangnya, pemerintah menargetkan kebiasaan masyarakat yang bergantung pada kendaraan pribadi pelan-pelan akan berubah dan mulai memanfaatkan moda transportasi umum.

Kompas TV Pekan Depan, Uji Coba Ganjil Genap Tol Jakarta-Cikampek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com