JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menjelaskan pihaknya akan meminta bantuan polisi untuk menyaring mobil di pintu-pintu tol saat uji coba sistem pembatasan kendaraan melalui pelat nomor ganjil-genap di ruas tol Cikampek arah Jakarta.
Uji coba penerapan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek rencananya dilakukan pekan depan dalam rangka meminimalkan kepadatan arus lalu lintas di ruas tol tersebut yang dinilai semakin parah, ditambah maraknya proyek pembangunan infrastruktur.
"Nanti kami minta tolong polisi selaku komandannya di lapangan. Namun, tidak cukup dari pemerintah dan stakeholder saja, kami juga butuh kesadaran masyarakat agar rencana ini berjalan baik," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/8/2017).
(baca: Kebijakan Ganjil-Genap Diuji Coba di Tol Cikampek Pekan Depan)
BPTJ awalnya akan membatasi mobil yang menuju pintu tol dari arah Bekasi berdasarkan nomor pelatnya, yang disesuaikan dengan tanggal hari pelaksanaan, apakah ganjil atau genap.
Jika ada mobil yang nomor pelatnya tidak sesuai akan diminta mencari jalan lain dan tidak bisa masuk ke jalan tol.
Dari skema itu, ada kekhawatiran bila pengendara yang belum mengetahui kebijakan tersebut tetap menuju pintu tol yang kemudian menyebabkan macet jika harus berhenti dan mundur untuk mencari jalan lain.
Bambang mengaku akan memperhitungkan hal tersebut, serta menyempurnakan pedoman teknis pelaksanaan ganjil-genap selama uji coba nanti.
"Seperti arus mudik Lebaran kemarin, pemerintah bisa sukses mengatur kelancaran arus mudik karena masyarakatnya kooperatif, diminta lewat mana mau. Hal yang sama berlaku juga untuk kebijakan ini," tutur Bambang.
(baca: Penerapan Ganjil Genap di Rasuna Said Dinilai Lebih Tepat daripada Pelarangan Motor)
Kebijakan ganjil-genap ini mulai berlaku ketika kendaraan memasuki gerbang tol Tambun, Bekasi Barat, Bekasi Timur, serta Jatibening dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB tiap Senin-Jumat.
Kebijakan ganjil-genap tidak diberlakukan bagi pengendara yang datang dari arah Bandung atau Cirebon. Harapannya, melalui penerapan ganjil-genap, pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke angkutan umum.
Untuk jangka panjangnya, pemerintah menargetkan kebiasaan masyarakat yang bergantung pada kendaraan pribadi pelan-pelan akan berubah dan mulai memanfaatkan moda transportasi umum.