Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Luncurkan Digitalisasi Manajemen Penanganan Perkara

Kompas.com - 18/08/2017, 17:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya meluncurkan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Database dan Laporan Polisi dengan nomor SNI ISO 9001-2015 Jumat (18/8/2017).

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, dengan sistem ini pencatatan laporan hingga perkembangan penyidikan akan terintegrasi dan tidak lagi manual.

"Karena case management kita sampai saat ini manual, setiap berkas perkara dipegang masing-masing penyidik. Paling laporan polisi yang sudah mulai menyatu dalam sistem. Tapi yang lain-lain, apalagi di Polsek, orang bikin laporan, berkasnya dipegang penyidiknya," kata Tito di Mapolda Metro Jaya.

Menurut Tito sistem manual yang selama ini dianut kepolisian Indonesia memang dinilai kurang efektif.

Baca: Kapolri Minta Ketua KPK Bentuk Tim Khusus Kasus Novel

Sebab, setiap berkas kasus dipegang penyidik yang menangani dan atasan sulit memantau perkembangan sebuah perkara.

"Sekarang kan kalau saya tanya perkembangan kasus A misalnya, kontak ke Kapoldanya nanti Kapoldanya tanya Kasubditnya, Kasubditnya tanya lagi dulu ke penyidiknya, belum lagi penyidiknya cuti. Bisa berhari-hari. Kalau sudah satu sistem digitalisasi kan nggak perlu seperti itu," kata Tito.

Dengan keberadaan sistem ini, penanganan perkara akan lebih terawasi. Jika terjadi penyimpangan atau kekeliruan dalam penyidikan bisa diketahui oleh atasannya.

Bagi masyarakat yang melapor, juga bisa mengakses langsung untuk mengetahui perkembangan laporannya dengan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan yang tertera online.

Dengan manajemen yang lebih rapi ini, polisi dan masyarakat bisa menarik data perkara dengan mudah.

"Ada di batas tertentu nanti masyarakat bisa (akses), misalnya mengenai jumlah kejadian, data kejadian perkara pembunuhan, perkara yang masuk ke polisi dalam sehari," kata Tito.

Saat ini, database baru diterapkan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Nantinya, Tito berharap manajemen ini akan diterapkan ke seluruh kepolisian se-Indonesia.

Baca: Kapolri Akui Pemeriksaan Novel Baswedan Belum Maksimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com