TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Kepala SMA Nusantara Plus Bidang Kesiswaan, Mugiarto, menilai apa yang telah dilakukan murid perempuannya termasuk sikap senioritas.
Sejumlah murid perempuan kelas 12 ketahuan menghukum murid perempuan kelas 11 setelah ada yang merekamnya melalui akun Snapgram lalu tersebar dan viral di berbagai media sosial.
"Ya mungkin itu semacam senioritas, ingin memperlihatkan bahwa saya di sini senior begitu. Mereka semua sudah kami pertemukan dan yang kelas 12 akan menjalani skorsing selama sepekan dengan catatan tetap datang ke sekolah untuk bimbingan konseling," kata Mugiarto saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (21/8/2017).
Mugiarto menjelaskan, ada tujuh murid perempuan kelas 12 dan lima murid kelas 11 yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Baca: Dugaan Bullying di SMA Nusantara Plus Berawal dari Tatapan
Ketujuh kakak kelas ini mengajak adik kelasnya selepas jam pelajaran pada Jumat (11/8/2017) lalu ke daerah Situ Gintung untuk dihukum karena dianggap tidak menghormati mereka sebagai kakak kelas.
Adapun, sikap yang dianggap tidak menghormati adalah ketika murid kelas 11 yang dimaksud menatap kakak kelasnya dengan cara tertentu. Jadi, bukan karena adik kelas tersebut mengenakan rok sepan.
Dipicu dari hal itu, kakak kelasnya ini memberi hukuman kepada adik kelas dengan menyuruh minum campuran dari sirup dan bubur kacang hijau. Mereka juga dimarahi di Situ Gintung.
"Walaupun begitu, kami pastikan tidak ada tindak kekerasan selama kejadian itu berlangsung di Situ Gintung, baik dari pengakuan pelaku maupun korban," tutur Mugiarto.
Baca: Dinas Pendidikan Tangsel Soroti Dugaan Bullying di SMA Nusantara Plus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.