Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskeswan Depok Layani Vaksinasi, Pengobatan, hingga Sterilisasi Gratis

Kompas.com - 23/08/2017, 16:41 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Depok melayani konsultasi, pemeriksaan, hingga pengobatan hewan gratis khusus untuk warga yang ber-KTP Depok.

Kepala Sub Bag Tata Usaha UPTD Pusat Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan (DKPPP) Ade Linda menyebutkan bahwa layanan yang saat ini dilakukan merupakan jenis layanan pasif, atau pihak Puskeswan Depok tidak mengunjungi lokasi pasien. 

"Sejak Januari 2017, kita seperti klinik ya menerima pasien di sini. Kalau awalnya sih kita lakukan pelayanan aktif, jadi kita yang samperin pasien kalau sudah berbahaya," ujar Ade saat ditemui Kompas.com di Puskeswan Depok, Rabu (23/8/2017).

Selain melayani pemeriksaan dan pengobatan hewan, Puskeswan Depok membuka jasa steriliasi, vaksinasi, serta inseminasi buatan.

Tindakan operasi juga dapat dilakukan selama peralatan dan persediaan obat memadai. Semua layanan ini diberikan secara cuma-cuma.

"Karena belum ada perda retribusi jadi semua layanan masih gratis, selama obat-obatan yang disediakan memang ada dan dalam anggaran negara," kata Ade.

(Baca juga: Ingin Sterilisasi Kucing Gratis? Begini Caranya...)

Dikarenakan keterbatasan anggaran, Puskeswan tidak menyediakan layanan penangkaran dan rawat inap untuk pasien hewan serta tidak menjual perlengkapan atau obat-obatan secara terpisah.

Sejauh ini, Puskeswan Depok kebanyakan menerima pasien hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, dan musang.

"Hewan apa saja yang bisa dibawa silahkan bawa, asal dokter mampu tangani. Kalau tidak bisa dibawa, kami lakukan pelayanan semi-aktif kalau memang darurat," ujar Ade.

Puskeswan ini berada di Jalan Raya Pengasinan, Sawangan, Depok. Bangunan Puskeswan ini layaknya rumah pada umumnya dengan cat bangunan berwarna ungu.

Di bagian halaman depan disediakan meja registrasi agar pengunjung dapat melakukan registrasi secara manual dengan menyerahkan data diri berdasarkan KTP.

Selanjutnya, dokter hewan dari ruang praktik akan memanggil pasien sesuai urutan antrean. Ada 4 dokter yang bertugas secara bergantian di Puskeswan ini.

Menurut Ade, rata-rata pengunjung yang datang per harinya mencapai 20 orang. Pasien hewan akan diperiksa terlebih dahulu.

Apabila persediaan obat habis, pemilik hewan dianjurkan untuk membeli obat dari resep dokter di apotek terdekat.

Kemudian dokter Puskeswan akan meracik obat dan menjadwalkan waktu kontrol selanjutnya.

Sementara itu, apabila alat perawatan kurang memadai, dokter akan merujuk pasien hewan untuk diperiksa dan dirawat di klinik hewan tertentu.

(Baca juga: Peminat Sterilisasi Kucing Gratis di Puskeswan Tinggi, Kuota sampai Mei Habis)

Tari, salah satu pengunjung yang membawa kucingnya mengaku sangat terbantu dengan layanan Puskeswan gratis tersebut.

"Sudah keempat kalinya datang ke sini, sekarang kontrol dan sempat 2 kali operasi jahit. Kalau ke dokter hewan bisa ratusan ribu, ini gratis, sangat membantu ya," ujar Tari.

Per Juli 2017, tercatat 1.130 orang telah mengunjungi Puskeswan di Depok. "Satu orang bisa bawa dua atau tiga hewan, ya ada yang lebih. Makanya antusiasnya bagus sekali ini," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com