Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa APBD, Warga di Depok Patungan Perbaiki Jembatan yang Ambruk

Kompas.com - 29/08/2017, 16:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di RW 4 Kelurahan Ratujaya dan RW 1 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok urunan untuk memperbaiki jembatan di lingkungan tempat tinggal mereka.

Tanpa mengandalkan APBD, jembatan yang sempat ambruk pada 14 Agustus yang lalu itu pun kini sudah dapat dilintasi kembali. Proses perbaikan jembatan dilakukan selama sehari penuh pada Senin (28/8/2017) kemarin.

Dalam pengerjaannya, warga mendapat bantuan tenaga pekerja konstruksi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Depok.

"Untuk pondasi dan ngerapiinnya segala macam dibantu Dinas PUPR. Mereka bantu tenaga. Tapi kalau dana murni dari warga," kata tokoh masyarakat setempat, Andi Lala saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/8/2017).

Jembatan yang diperbaiki diketahui memiliki lebar sekitar 3,7 meter. Jembatan dibangun dari konstruksi beton setebal 20 centimeter.

Baca: Banjir Rusak Jembatan, Warga Dua Desa di Taliabu Terisolir

Kondisi terkini jembatan di Kampung Rawageni, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Depok pada Selasa (29/8/2017). Jembatan ini diketahui diperbaiki dari dana hasil swadaya masyarakat setempat.Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi terkini jembatan di Kampung Rawageni, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Depok pada Selasa (29/8/2017). Jembatan ini diketahui diperbaiki dari dana hasil swadaya masyarakat setempat.
Menurut Andi, total dana yang dihabiskan untuk memperbaiki jembatan mencapai Rp 15 juta. Sebagian besar dana digunakan untuk membeli 53 sak semen dan material lainnya.

"Saya enggak bisa nyebutin berapa KK yang ikut ngumpulin dana. Yang ikut yang peduli aja. Yang udah biasa bersemangat untuk gotong royong," ujar Andi.

Jembatan terpantau berada di tengah-tengah permukiman penduduk. Jika datang dari arah Jalan Raya Citayam, waktu tempuh untuk mencapai lokasi mencapai sekitar 10-15 menit.

Meski berada di tengah-tengah permukiman penduduk, jembatan ini berada di perbatasan antara Kelurahan Ratujaya dan Keluarga Cipayung.

Baca: Ini Penyebab Ambruknya Jembatan Rp 17 Miliar di Kalimantan Selatan

Jembatan ini juga menjadi satu-satunya akses utama bagi kendaraan roda empat yang hendak melintas di lokasi tersebut.

Andi menyatakan fungsi jembatan sangat vital bagi warga. Sehingga pasca ambruk pada 14 Agustus lalu, banyak warga yang kesulitan untuk beraktivitas.

Kondisi itulah yang akhirnya membuat warga memutuskan untuk urunan memperbaiki jembatan. Tanpa menunggu pelaksanaan perbaikan dari pemerintah.

"Kalau ngandelin pemerintah enggak bisa hari ini diusulin, terus langsung. Mesti dianggakan, direncanakan dulu. Sementara kita udah enggak sabar," kata Andi.

Kompas TV Jembatan Ambrol, Siswa dan Guru Terlambat ke Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com