Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Sistem Satu Arah, Massa Demo di Balai Kota Depok

Kompas.com - 30/08/2017, 21:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Massa pengunjuk rasa yang menentang penerapan sistem satu arah (SSA) di sejumlah jalan di Depok menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Depok pada Rabu (30/8/2017) sore.

Para peserta aksi menyatakan bahwa mereka adalah warga yang bermukim ataupun membuka usaha di Jalan Arif Rahman Hakim, salah satu jalan yang menjadi lokasi penerapan SSA di Depok.

Dalam aksinya, massa membawa sejumalah poster, salah satunya yang bertuliskan "Wali Kota Depok Wajib Melindungi Kepentingan Pelalu Usaha dan Pekerja: Tolak SSA".

Aksi diawali dengan berkumpulnya massa di salah satu titik di Jalan Arif Rahman Hakim. Setelah itu, mereka berjalan bersama-sama ke Balai Kota Depok yang berjarak sekitar 1 kilometer dari titik kumpul.

Massa sengaja memilih waktu pada sore hari bersamaan dengan penerapan SSA di Jalan Arif Rahman Hakim yang hanya berlaku pada pukul 15.00-22.00 WIB.

Baca: Uji Coba Satu Arah, Putaran Balik Jalan Arif Rahman Hakim Ditutup

Sesampai di depan Balai Kota, peserta unjuk rasa bergantian berorasi menyampaikan alasan penolakannya. Salah satu adalah Yudi (35). Ia menyatakan menolak penerapan SSA karena warga pejalan kaki jadi takut untuk menyeberang.

Sebab sejak SSA diterapkan, ia menyebut rata-rata kendaraan yang melintas di Jalan Arif Rahman Hakim melaju dengan kencang.

"Kalau seperti ini sama saja Pemkot Depok membiarkan warganya mengalami bahaya kecelakan akibat ketabrak kendaraan yang melintas," teriak Yudi melalui alat pengeras suara.

Kondisi pertigaan Ramanda, Depok saat berlangsungnya uji coba sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim pada Selasa (15/8/2017) sore. Sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim berlaku dari pukul 15.00-22.00. Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi pertigaan Ramanda, Depok saat berlangsungnya uji coba sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim pada Selasa (15/8/2017) sore. Sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim berlaku dari pukul 15.00-22.00.
Selain Yudi, ada pula warga yang menolak penerapan SSA karena menilai sistem ini mengurangi omzet pendapatan usahanya. Menurut Ratno, salah seorang pedagang bakso yang berjualan di Jalan Arif Rahman Hakim, kondisi jalan sejak SSA diterapkan lebih sepi.

"Pendapatan kami turun drastis, sejak SSA pelanggan jadi sepi," kata Ratno.

Baca: Jalan Dewi Sartika Jadi Satu Arah, Ini Evaluasi Pemkot Depok

Aksi unjuk rasa massa di depan Balai Kota Depok dikawal puluhan aparat Satpol PP dan petugas kepolisian. Massa sempat ditemui Kepala Kantor Satpol PP Kota Depok Dudi Miraz yang meminta beberapa orang perwakilan pengunjuk rasa untuk berdialog di dalam area Balai Kota.

Massa terpantau membubarkan diri sekitar pukul 17.00. Penerapan sistem satu arah di Depok dimulai dengan uji coba di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara pada 29 Juli. Uji coba di kedua ruas jalan tersebut tidak terikat pada waktu-waktu tertentu.

Pada 14 Agustus, uji coba sistem satu arah diperluas ke Jalan Arif Rahman Hakim. Namun, di ruas jalan ini, sistem satu arah hanya diberlakukan pada pukul 15.00-22.00.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan Dishub Kota Depok menunjukkan bahwa penerapan sistem satu arah di ketiga ruas jalan tersebut dapat mengurangi tingkat kemacetan.

"Memang masih banyak yang harus ditambah untuk melengkapi jalur SSA (sistem satu arah) seperti rambu lalu lintas penujuk arah, rambu penyeberang jalan, rambu larangan parkir, dan lainnya," ujar Kadishub Kota Depok Gandara Budiana saat dihubungi, Selasa (22/8/2017).

Kompas TV Volume Kendaraan Menuju Lembang Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com