Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Arif Rahman Hakim Depok Jadi Satu Arah pada Pukul 15.00-22.00

Kompas.com - 14/08/2017, 08:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sistem lalu lintas satu arah akan diterapkan di ruas Jalan Arif Rahman Hakim, Depok, pada pukul 15.00-22.00 WIB.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, uji coba sistem satu arah di jalan itu akan dimulai pada Senin (14/8/2017) sore nanti.

"Berlaku mulai pukul 15.00 sampai pukul 22.00. Sementara di luar jam itu akan tetap berlaku normal," kata Gandara, Senin pagi.

Sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim diberlakukan untuk arus lalu lintas dari Jalan Margonda (pertigaan Ramanda) ke arah Jalan Nusantara (Beji).

Pukul 15.00 - 22.00 dipilih karena tingginya volume kendaraan yang datang dari arah Jakarta pada jam pulang kerja di sore hari.

Menurut Gandara, kemacetan di Jalan Arif Rahman Hakim pada sore hari meningkat sejak dua pekan terakhir, terutama sejak diberlakukannya sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika. Sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika telah menyebabkan terkonsentasinya kendaraan dari arah Citayam maupun Jakarta tujuan Sawangan di Jalan Arif Rahman Hakim.

Sebelum jadi jalan satu arah, kendaraan dari arah Citayam tujuan Sawangan masih bisa melintas langsung di Jalan Dewi Sartika.

Sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika berlaku untuk arus lalu lintas dari barat ke timur, atau dari arah Sawangan ke Jalan Margonda. Menurut Gandara, uji coba sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim akan berlangsung selama dua pekan, untuk kemudian dievaluasi efektivitasnya.

Baca juga: Menguji Sistem Satu Arah di Jalan Dewi Sartika

"Kami akan evaluasi, kajian serta analisa selama sistem ini diterapkan," kata Gandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com