Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejati DKI Jakarta Tangkap Tersangka Korupsi Penyediaan Hotel O2SN

Kompas.com - 12/09/2017, 11:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta menahan Allen Dharmawan yang merupakan rekanan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam penyediaan hotel untuk kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Direktorat Pembinaan SMP.

Kasipenkum Kejati DKI Jakarta Nirwan Nawawi menjelaskan kronologi kasus yang menjerat Allen itu.

"Awalnya Allen diminta oleh Sumharmoko yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mencari hotel guna pelaksanaan O2SN 2013. Allen sendiri sejak 2012 hingga 2013 memang kerap menjadi fasilitator atau calo untuk mencari hotel tersebut," kata Nirwan dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Selasa (12/9/2017).

Nirwan melanjutkan, setelah mendapatkan hotel yang diminta, Allen langsung menyarankan Sumharmoko untuk meminta agar ULP-Dit Pembinaan SMP Ditjen Dikdas Kemendikbud RI membuat dokumen proses penunjukan langsung kepada dua perusahaan pemilik hotel bersangkutan.

Kedua perusahaan itu adalah PT Putra Balikpapan Adiperkasa selaku pemilik Town House Bukit Dalam Indah Hotel dengan nilai pembayaran Rp 1.003.200.000 dan PT Sepinggan Sarana Utama sebagai pemilik Hotel Hakaya Balikpapan dan Hotel Atlit Sempajaya Samarinda dengan nilai pembayaran Rp 3.345.550.000.

"Ternyata, dari jumlah pembayaran tersebut setelah diperiksa ada kelebihan jumlah, yakni sebesar Rp 490 juta untuk PT Putra Balikpapan Adiperkasa dan Rp 1,3 miliar untuk PT Sepinggan Sarana Utama," kata Nirwan.

Allen sendiri kemudian ditangkap Kejati DKI Jakarta pada Kamis pekan lalu dan langsung ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur.

"Penahanan tersebut dilaksanakan berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim jaksa penyidik yang telah memperoleh bukti cukup bahwa tersangka diduga keras melakukan tindak pidana korupsi," kata Nirwan.

Selain itu, penangkapan dan penahanan Allen juga sebagai upaya mencegahnya melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, dan mengulangi perbuatannya.

"Tim jaksa penyidik juga kemudian menyita uang sebesar Rp 600 juta dari hasil pembayaran beberapa hotel tersebut. Adapun kerugian negara atas kasus korupsi ini mencapai Rp 1,9 miliar," ujar Nirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com