Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

163 Pelajar SMP Keracunan Usai Makan Nasi Kotak di Perkemahan Cibubur

Kompas.com - 24/09/2017, 21:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pelajar dari SMPN 184 Jakarta keracunan usai mengonsumsi nasi kotak saat kegiatan berkemah di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2017).

Tercatat ada 163 pelajar keracunan dari total 300 pelajar yang mengikuti perkemahan tersebut. Mulanya, sekitar pukul 11.20 WIB, sebanyak 70 pelajar pingsan.

"Pada pukul 11.20 WIB, 70 orang mengalami pingsan dikarenakan oleh makanan yang dikonsumsi saat sarapan berupa nasi kotak dengan menu nasi sambal, keripik balado, telur, dan ditambah tahu," jelas Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Minggu.

Selain pingsan, beberapa pelajar lainnya juga mengalami muntah-muntah. Andry menambahkan, berdasarkan penuturan salah seorang siswa, keracunan diduga akibat konsumsi lauk tahu yang ada pada menu nasi kotak.

"Kalau yang tidak makan tahu malah tidak apa-apa dan juga rasa tahu tersebut katanya juga berbeda," imbuh Andry.

Baca: 15 Anak SD di Bekasi Keracunan Usai Makan Spageti dan Susu Kotak

Sekitar pukul 11.40 WIB, korban keracunan kemudian di bawa ke beberapa rumah sakit yang ada di sekitar lokasi kejadian. Berikut ini daftar pelajar yang menjadi korban nasi kotak dan tempat perawatan mereka.

1. RS. Melia: 85 siswa

2. RSUD Ciracas: 6 siswa

3. RS Mitra keluarga: 16 siswa

4. RSUD Pasar Rebo: 6 siswa

5. RS POLRI: 42 siswa

6. RS. Permata Cibubur: 8 siswa

Kompas TV Informasi sementara, makanan yang diduga mengandung racun dibagikan salah seorang wali murid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com