JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mulai membangun rumah susun di atas depo dan stasiun light rapid transit (LRT) Kelapa Gading. Direktur Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi menjelaskan, nantinya rusun tersebut bisa dihuni 3.000 hingga 5.000 warga.
"Ini kami peruntukkan bagi warga DKI, bisa dihuni untuk 3.000 sampai 5.000 orang," kata Satya, melalui pernyataan tertulis, Rabu (27/9/2017) pagi.
Satya menyebut lahan untuk depo, stasiun, dan rusun itu memiliki luas 10 hektare. Rusun dibangun di tepi lintasan LRT Kelapa Gading-Velodrome. Rencananya, akan ada tiga atau empat gedung dengan jumlah lantai masing-masing mencapai 20.
"Kami siapkan ada yang rusunawa dan rusunami," kata Satya.
(baca: LRT Kelapa Gading-Velodrome Diuji Coba Mei 2018)
Satya mengatakan untuk LRT di Kelapa Gading saat ini sudah mencapai 80 persen pembangunan fisiknya. Sejak mulai dikerjakan dua tahun lalu, LRT dibuat konsep transit oriented development (TOD) yang mengintegrasikan sarana transportasi dengan bangunan untuk publik.
"Kami enggak khawatir pembangunan rusun atau kantor, dan fungsi lain, nanti akan ada swasta yang pasti mengincar," ujar Satya.