TANGERANG, KOMPAS.com - Kafe karaoke bernama Sabela yang berada di Jalan Raya Perancis, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, berdiri di atas lahan milik PT Angkasa Pura II.
Di kafe tersebut, terjadi pengeroyokan hingga pembunuhan oleh sesama tamu pada Selasa (26/9/2017) malam kemarin.
Pantauan di lokasi pada Rabu (27/9/2017) sore, lokasi kafe karaoke itu sama persis dengan tempat yang pernah Kompas.com datangi saat penertiban bangunan liar dan kafe remang-remang oleh tim gabungan PT AP II pada Mei 2017 silam.
Saat itu, semua bangunan yang kebanyakan adalah bangunan permanen atau berbahan dasar semen diruntuhkan karena secara ilegal menempati lahan tanpa izin.
Asset and Logistic Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, Surahmat, saat itu menjelaskan lahan di sana merupakan jalur evakuasi untuk emergency landing.
Baca: 6 Nelayan Jadi Tersangka Pembunuhan di Kafe Karaoke di Tangerang
Lahan tersebut berada persis di pinggir Kali Perancis yang bermuara sampai ke Laut Jawa di daerah Dadap, Kabupaten Tangerang.
Menurut salah satu warga sekitar, Dariah, permukiman di sana memang sempat digusur beberapa waktu lalu oleh personel Satpol PP Kota Tangerang.
Namun, tidak lama setelah penertiban, bangunan semipermanen kembali didirikan. Ada yang membangunnya untuk warung maupun hunian sementara, ada yang untuk kafe remang-remang.
"(Bangunan) yang baru ini sudah ada kurang lebih dua bulan. Kalau saya sama keluarga sudah tinggal di sini 15 tahun, dulunya ini mes karyawan pabrik," kata Dariah kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu petang.
Dariah mengaku, tidak mengenal sama sekali pemilik kafe remang-remang di dekat tempat tinggalnya. Menurut dia, pengelolanya tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar dan nampak bukan warga asli Tangerang maupun Jakarta.
"Saya enggak tahu, enggak pernah cari tahu kafe di sana. Cuma, kalau malam suara musiknya memang kencang sekali sampai kedengaran ke sini," tutur Dariah.
Baca: Nelayan Bunuh Pria di Kafe Dipicu Rebutan Pemandu Karaoke
Dari pantauan di lokasi, ada dua kafe karaoke yang terlihat besar, dengan nama Sabela yang jadi tempat kejadian perkara pembunuhan dan yang bernama Daeng di sampingnya.
Para wartawan sempat melihat ke dalam kafe bernama Daeng itu, terlihat ada sekumpulan tempat duduk dan televisi meski suasana di dalam gelap.
Saat baru melihat sebentar, wartawan diminta keluar oleh penjaga di sana. Mereka juga menolak berkomentar ketika ditanyai mengenai kafe karaoke tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.