JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk mewujudkan proyek kereta semi-cepat Jakarta hingga Surabaya, pihaknya harus menutup ratusan pelintasan sebidang.
"Ada 500-800 pelintasan sebidang yang harus kami tutup dalam proyek ini," ujar Budi, saat meninjau Stasiun Rangkasbitung, Banten, Selasa (3/10/2017).
Dia mengatakan, penutupan pelintasan sebidang dilakukan karena dalam proyek ini pihaknya tidak akan membangun jalur kereta baru atau menggunakan rel lama (existing).
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan studi kelaikan proyek.
"Kami terus lakukan studi. Palang pintu, pelintasan sebidang, itulah bagian-bagian yang mestinya dicari solusinya. Oleh karwnanya berkaitan dengan itu kita secara real akan menyelesaikan Jakarta-Surabaya," ucapnya.
(baca: Kemungkinan Kereta Jakarta-Surabaya Tak Bangun Jalur Baru)
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya kemungkinan besar tidak membutuhkan jalur baru. Investor Jepang akan memanfaatkan jalur kereta yang sudah ada.
Pertimbangan utamanya adalah pada nilai proyek. Nilai proyek jauh lebih rendah jika memanfaatkan jalur kereta yang sudah ada daripada membangun jalur baru.
"Pertimbangan cost-nya enggak terlalu mahal. Kalau enggak (menggunakan jalur existing) bisa Rp 100 triliunan sendiri. Bisa setengah lebih itu bedanya," ujar Luhut beberapa saat yang lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.