Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Talang Air Pecah Sebabkan Kebocoran di Terminal 3 Soekarno-Hatta

Kompas.com - 04/10/2017, 08:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menjelaskan, kebocoran hingga genangan air yang terjadi di salah satu skybridge Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (3/10/2017) malam disebabkan tingginya debit air yang ditampung melalui talang. Semalam sedang turun hujan deras dan air yang tertampung menyebabkan salah satu bagian talang pecah hingga air luber keluar dan terjadi kebocoran dari atap.

"Karena debit air terlalu besar, karet fiber di talang air itu pecah, lalu air keluar," kata Yado pada Selasa malam.

Ia menjelaskan, lokasi kebocoran terdapat di pertemuan beberapa saluran air yang dihubungkan dengan pipa. Ada pertemuan tiga pipa berbeda, ditambah debit air hujan yang tinggi. Air lalu mengalir dari atap dan menggenangi lantai yang merupakan tempat akses pengguna jasa bandara dari gedung parkir ke gedung terminal.

Baca juga: Hujan Deras, Terminal 3 Soekarno-Hatta Bocor hingga Tergenang Air

"Saat kebocoran terjadi, tim kami langsung menangani perbaikannya dan alhamdulillah 20 menit bisa tertangani dan area tersebut sudah bisa kering lagi," kata Yado.

Kejadian itu terjadi pada pukul 19.00 WIB. Dari video amatir yang tersebar di media sosial, tampak kebocoran cukup besar dan air mengalir deras dari plafon.

Pihak bandara menyediakan satu ember kecil berwarna merah di lantai, tetapi ember itu tidak mampu menampung air sehingga air meluber ke lantai. Sejumlah pengguna jasa bandara yang melewati tempat itu harus berjalan jinjit atau mengangkat ujung celana mereka demi menghindari genangan air.

"Peristiwa tersebut dipastikan tidak mengganggu aktivitas calon penumpang karena terjadi di luar gedung terminal. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Yado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com