Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan dan Kendi yang Sarat Makna Budaya dalam Peresmian Kota Tua

Kompas.com - 05/10/2017, 22:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan revitalisasi tahap pertama Kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (5/10/2017) malam.

Salah satu revitalisasi tahap pertama ini yakni pembangunan Jembatan Budaya di atas Kali Krukut yang menghubungkan Jalan Kali Besar Timur dan Jalan Kali Besar Barat.

Peresmian itu ditandai dengan memecahkan dua buah kendi. Jembatan dan kendi dalam peresmian Kawasan Kota Tua itu sarat makna akan budaya Indonesia.

"Jembatan budaya ini berarti jembatan budaya Indonesia yang beragam, beraneka warna, dan bersatu," ujar Djarot di Jembatan Budaya.

Tak hanya itu, Djarot juga menyebutkan makna khusus dari kendi yang dia pecahkan. Kendi itu dia namakan kendi nusantara.

Baca: Kota Tua Diresmikan, Warga Gratis Nikmati Seluruh Makanan di Lokbin Jalan Cengkeh

"Kendi ini sebagai bagian dari nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Mari kita nikmati sama-sama," kata Djarot sambil memecahkan kedua kendi itu.

Setelah memecahkan kendi, Djarot bersama pejabat Pemprov DKI Jakarta melepas sekitar 5.000 benih ikan ke Kali Krukut sebagai tanda peresmian tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati menyampaikan, pembangunan Jembatan Budaya merupakan bagian dari revitalisasi Kawasan Kali Besar yang ada di samping Kawasan Taman Fatahillah.

"Untuk tahap pertama telah dilaksanakan penataan Kali Besar dari Jalan Bank ke Jalan Kopi dengan memasang patung karya Ibu Dolorosa (Seniman Dolorosa Sinaga)," tutur Tinia.

Revitalisasi Kawasan Kali Besar dilengkapi dengan trotoar selebar sembilan meter di sisi kiri dan kanan Kali Krukut.

Baca: Biaya Retribusi di Lokbin Cengkeh Rp 4 Ribu Per Hari

Revitalisasi Kali Besar dibangun menggunakan dana kewajiban kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan (KLB) PT Sampoerna Land.

Selain Jembatan Budaya, Djarot juga meresmikan Gedung Kerta Niaga, Museum Sejarah Jakarta, dan Lokasi Binaan Taman Kota Intan di Jalan Cengkeh yang merupakan bagian dari revitalisasi tahap pertama Kawasan Kota Tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com