Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Sebut Pihak RS yang Digeruduk LSM KPK Tak Salahi Aturan

Kompas.com - 17/10/2017, 18:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menyebut pihak Rumah Sakit Arya Medika yang digeruduk lembaga swadaya masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) tidak menyalahi aturan.

LSM KPK melakukan hal tersebut pada Selasa (10/10/2017) silam karena menganggap rumah sakit menelantarkan pasien hingga meninggal dunia.

"Setelah diaudit, kami lihat tidak ada kesalahan dari pihak rumah sakit. Malahan mereka menerima ancaman dan perlakuan kasar dari LSM KPK itu," kata Liza saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (17/10/2017) sore.

Liza menjelaskan, awalnya pasien yang disebut meninggal dunia datang ke rumah sakit tersebut diantar oleh keluarganya.

Mereka sebelumnya sudah berkeliling ke klinik dan rumah sakit lain, namun karena rumah sakit di luar sudah penuh hingga kemudian mereka mendapati Rumah Sakit Arya Medika masih bisa menerima pasien.

Baca: Kronologi LSM KPK Geruduk Rumah Sakit di Tangerang Versi Dinas Kesehatan

Menurut Liza, dokter jaga di instalasi gawat darurat (IGD) telah berupaya menyelamatkan nyawa pasien tersebut. Adapun kondisi pasien itu saat tiba di sana disebut sudah kritis dan mengalami penurunan tingkat kesadaran yang cukup dalam atau koma.

Dokter juga menyadari bahwa fasilitas rumah sakit di sana belum memadai untuk merawat pasien itu, sehingga dia menyarankan keluarga agar pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain. Liza memastikan, saat itu pihak keluarga sudah setuju dan proses merujuk langsung dilakukan.

"Karena rumah sakit ini Tipe C, kemudian dirujuk. Sebelum dirujuk, sudah dilakukan intervensi melakukan life saving. Dokter juga berkomunikasi dengan keluarga untuk ini bisa dirujuk, dan keluarga setuju," tutur Liza.

Baca: LSM KPK, Bermasalah dengan RS dan Zaskia Gotik, Bukan Kasus Korupsi

Setelah dirujuk dan pasien diantar ke rumah sakit rujukan, tidak lama keluarga dan pasien kembali lagi ke Rumah Sakit Arya Medika bersama sejumlah orang berpakaian hitam dengan tulisan "KPK". Saat pasien diterima lagi oleh dokter, ternyata sudah meninggal dunia.

"Diperiksa, sudah death on arrival, meninggal di jalan. Ngamuk LSM KPK itu. Itu yang kemudian jadi heboh," ucap Liza.

Dalam tayangan video yang beredar, anggota LSM KPK itu sempat membentak serta memukul meja di depan seorang dokter dan pegawai rumah sakit. Mereka menyalahkan pihak rumah sakit karena dianggap lalai telah membiarkan pasien itu meninggal dunia.

Belakangan, pihak keluarga pasien mengaku tidak tahu menahu atau bahkan mengenali anggota LSM KPK tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com