Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Ada Rusun Murah di Stasiun MRT Lebak Bulus

Kompas.com - 31/10/2017, 19:46 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan, pihaknya tengah merancang masterplan transit oriented development (TOD) di delapan stasiun MRT. Salah satu rencana yang dimasukkan dalam masterplan adalah mengadakan rumah susun (rusun) dengan harga terjangkau di kawasan stasiun MRT.

"Lebak Bulus akan ada beberapa rusun, apartemen murah diperuntukkan bagi masyarakat," kata William di Lebak Bulus, Selasa (31/10/2017).

PT MRT Jakarta ditetapkan sebagai pengelola TOD di delapan kawasan yang terdapat stasiun MRT, sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 140 Tahun 2017. William mengatakan, saat ini pihak konsultan bersama instansi terkait tengah menyiapkan masterplan agar kawasan TOD itu tertata dengan baik.

Baca juga : PT MRT Ditunjuk Jadi Pengelola Kawasan TOD di Stasiun

William mengungkapkan, TOD nanti berkonsep campuran antara hunian, komersial, dan sarana publik. Bangunan yang dibangun di kawasan TOD juga harus memiliki kepadatan tinggi atau high rise.

Meski terkesan mewah, William mengatakan kawasan itu baik yang hunian, komersial, maupun transportasi, harus berkeadilan sosial, bisa diakses seluruh lapisan masyarakat. Investasi di TOD itu diharapkan akan meningkatkan nilai kawasan maupun jumlah penumpang MRT.

Saat ini, masterplan yang mendesak untuk dirampungkan yakni Dukuh Atas. TOD lainnya yang akan dibuat masterplan-nya yakni Blok M-Sisingamangaraja, Koridor Fatmawati Raya (Cipete, Blok A, dan Haji Nawi), Fatmawati, Bundaran HI, Setiabudi, Bendungan Hilir, dan Istora-Senayan. Diperkirakan,pada  Maret 2018, rancangan TOD telah rampung dan siap dikembangkan.

"Yang Dukuh Atas mendesak karena dalam waktu dekat akan rampung," kata William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com