JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan, pihaknya tengah merancang masterplan transit oriented development (TOD) di delapan stasiun MRT. Salah satu rencana yang dimasukkan dalam masterplan adalah mengadakan rumah susun (rusun) dengan harga terjangkau di kawasan stasiun MRT.
"Lebak Bulus akan ada beberapa rusun, apartemen murah diperuntukkan bagi masyarakat," kata William di Lebak Bulus, Selasa (31/10/2017).
PT MRT Jakarta ditetapkan sebagai pengelola TOD di delapan kawasan yang terdapat stasiun MRT, sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 140 Tahun 2017. William mengatakan, saat ini pihak konsultan bersama instansi terkait tengah menyiapkan masterplan agar kawasan TOD itu tertata dengan baik.
Baca juga : PT MRT Ditunjuk Jadi Pengelola Kawasan TOD di Stasiun
William mengungkapkan, TOD nanti berkonsep campuran antara hunian, komersial, dan sarana publik. Bangunan yang dibangun di kawasan TOD juga harus memiliki kepadatan tinggi atau high rise.
Meski terkesan mewah, William mengatakan kawasan itu baik yang hunian, komersial, maupun transportasi, harus berkeadilan sosial, bisa diakses seluruh lapisan masyarakat. Investasi di TOD itu diharapkan akan meningkatkan nilai kawasan maupun jumlah penumpang MRT.
Saat ini, masterplan yang mendesak untuk dirampungkan yakni Dukuh Atas. TOD lainnya yang akan dibuat masterplan-nya yakni Blok M-Sisingamangaraja, Koridor Fatmawati Raya (Cipete, Blok A, dan Haji Nawi), Fatmawati, Bundaran HI, Setiabudi, Bendungan Hilir, dan Istora-Senayan. Diperkirakan,pada Maret 2018, rancangan TOD telah rampung dan siap dikembangkan.
"Yang Dukuh Atas mendesak karena dalam waktu dekat akan rampung," kata William.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.