Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Beri Gelar Jokowi "Bapak Upah Murah"

Kompas.com - 10/11/2017, 16:29 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Buruh tidak hanya memprotes Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terkait upah minimum provinsi DKI 2018 yang dinilai kecil. Mereka juga memprotes Presiden Joko Widodo soal penetapan UMP pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 yang disahkan akhir 2015.

Muhammad Rusdi selaku Deputi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menjelaskan, akibat pengesahan PP tersebut, semua gubernur dipaksa menetapkan upah. Padahal, kata Rusdi, hal itu melanggar undang-undang.

"Padahal, berdasarkan rekomendasi dari Komisi IX DPR yang mengurus ketenagakerjaan, PP itu melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003," kata Rudi di depan Balai Kota, Jumat (10/11/2017).

Baca juga: Koalisi Buruh Jakarta: Sudah Disepakati, Tak Ada Alasan Anies-Sandi Ingkar Janji

Masih menurut Rusdi, PP itu melanggar perintah UU No 13/2013 yang mengharuskan upah minimum diputuskan berdasarkan mekanisme Dewan Pengupahan. Landasan Dewan Pengupahan adalah survei kebutuhan hidup layak (KHL).

"Dengan PP 78, survei KHL ditiadakan, hanya ditetapkan berdasarkan angka inflasi dan perubahan ekonomi. Pelanggaran kedua adalah soal hak berunding dari buruh yang tidak lagi berfungsi," kata Rusdi.

Baca juga: Ini Alasan Buruh Tuntut PP 78/2015 Dicabut

Ia menambahkan, "Hari ini kami menganggap Pak Jokowi adalah Presiden yang tidak taat pada asas aturan Indonesia. Karena hal itu, kami menggelari Pak Jokowi sebagai Bapak Upah Murah Indonesia karena telah menetapkan PP 78 yang membuat pendapatan buruh jatuh sehingg berdampak pada daya beli yang menjadi rontok."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com