Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Sebut Tak Ada Bendera ISIS Saat Ricuh di Rutan Mako Brimob

Kompas.com - 13/11/2017, 19:16 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komjen Syafrudin menegaskan tak ada bendera ISIS yang ditemukan saat keributan di rumah tahanan teroris Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, terjadi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya beredar video di media sosial yang menampilkan adanya bendera ISIS saat kericuhan itu terjadi.

"Itu (bendera ISIS) tidak ada. Itu di videonya, itu bisa saja dikirim ya melalui HP (handphone), karena HP-nya (narapidana) yang tersita (petugas)," ucap Syafrudin di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).

Selain itu, jenderal berbintang tiga tersebut juga memastikan keributan terjadi karena petugas menyita ponsel narapidana.

"Jadi begini saya perlu luruskan ya, tidak ada aparat yang menjaga di Mako Brimob yang melakukan dengan isu-isu tentang Al-Quran, tidak ada. semata-mata melakukan razia HP," ujar Syafrudin.

Baca juga : Kerusuhan di Mako Brimob karena Penyitaan Ponsel Tahanan


Kondisi di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Rabu (21/6/2017) sore. Terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini masih ditahan di Mako Brimob dikabarkan akan dipindahkan ke LP Cipinang, Jakarta Timur pada Rabu hari ini. Pemindahan yang dilakukan merupakan tanda telah dimulainya proses eksekusi hukuman atas hukuman dua tahun penjara yang dijatuhkan kepadanya.Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Rabu (21/6/2017) sore. Terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini masih ditahan di Mako Brimob dikabarkan akan dipindahkan ke LP Cipinang, Jakarta Timur pada Rabu hari ini. Pemindahan yang dilakukan merupakan tanda telah dimulainya proses eksekusi hukuman atas hukuman dua tahun penjara yang dijatuhkan kepadanya.
Syafrudin mengatakan, para napi tak terima ponselnya disita lantaran tak bisa berkomunikasi lagi. Atas dasar itu, salah satu napi memancing keributan di dalam rutan.

"HP yang selama ini mereka gunakan dengan baik, dengan lancar untuk berkomunikasi tertangkap sehingga mereka mengamuk, tidak ada yang lain. Tidak ada yang lain, itu isu, bullshit," kata Syafrudin.


Keributan di rumah tahanan teroris Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jumat (10/11/2017) petang.

Keributan tersebut bermula saat petugas Densus 88 melakukan sweeping di sel-sel narapidana dan menyita sejumlah ponsel.

Penyitaan ponsel itu membuat salah satu napi tidak terima dan memancing keributan. Ia memancing petugas dengan mengeluarkan ucapan yang memprovokasi.

Aksi tersebut berhasil memancing reaksi petugas dan tahanan di blok lain.

Kerusuhan tak terelakkan. Perlawanan dilakukan napi terhadap petugas sehingga mengakibatkan rusaknya fasilitas rutan, seperti jebolnya pintu sel tahanan dan kaca pecah.

Kompas TV Polisi juga tengah mendalami dugaan kelalaian yang dilakukan petugas terkait temuan telepon genggam yang dibawa tahanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com