Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Jangan Berpikir Terkotak-kotak...

Kompas.com - 14/11/2017, 15:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan transit oriented development (TOD) di Jakarta mengantisipasi potensi kesemrawutan di lokasi pembangunan proyek tersebut.

Sandi mengatakan, warga biasanya akan "tumpah" di titik-titik integrasi transportasi publik.

"Masalah yang selalu jadi isu adalah kesemrawutan. Begitu ada jumlah masyarakat yang tumpah, misalnya di Tanah Abang maupun di tempat lain juga, kita lihat itu bagaimana pengaturannya," ujar Sandi saat membuka focus group discussion (FGD) pengembangan TOD di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Untuk memikirkan antisipasi kesemrawutan pembangunan TOD, Sandi meminta semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan pihak terkait, seperti PT KAI, PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, dan PT Transjakarta, untuk mensinergikan pandangan mereka.

Baca juga : Catatan Sandiaga Jelang Asian Games 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat membuka focus group discussion (FGD) tentang pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/11/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat membuka focus group discussion (FGD) tentang pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/11/2017).
"Jangan berpikir terkotak-kotak, tapi berpikirnya itu sebagai multiplatform dengan pemikiran yang bisa kita sinergikan. Dengan pemikiran bersama, ternyata banyak sekali terobosan," kata dia.

Selain potensi kesemrawutan, Sandi mengingatkan agar semua pihak, khususnya PD Pasar Jaya, tidak mengesampingkan pasar tradisional di lokasi pembangunan TOD. Sandi juga berharap ada penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan TOD.

"Bagaimana TOD ini bisa creating good quality jobs, bisa ritelnya tumbuh, PKL liar itu bisa ditata dengan baik," ucap Sandi.

Baca juga : Sandi: Ke Depan, Proyek di DKI Harus Punya Amdal Lalin

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memastikan pihaknya akan mendesain jalur khusus di Jalan Sudirman-MH Thamrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com