Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: 10 Tahun Terakhir, DKI Gagal Turunkan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 15/11/2017, 12:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal menurunkan angka kemiskinan di Ibu Kota selama 10 tahun terakhir.

Ke depan, Pemprov DKI Jakarta harus memiliki kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan di Jakarta.

"Kita perlu intervensi dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang bisa mengatasi masalah kemiskinan ini karena 10 tahun terakhir (DKI) gagal menurunkan kemiskinan," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (15/11/2017).

Sandi menuturkan, angka kemiskinan di Jakarta tidak pernah menurun sejak 2007. Dia mengetahui hal tersebut setelah bertemu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Baca juga : Syarif: Penerima KJP Meningkat, Berarti Angka Kemiskinan di DKI Naik

"Angka kemiskinan di Jakarta per Maret 2017 (adalah) 3,77 persen. Memang terendah se-Indonesia, tapi ini enggak pernah turun 10 tahun terakhir," kata dia.

Tak hanya kemiskinan, Sandi menyebut ketimpangan sosial di Jakarta juga cukup signifikan. Angka gini rasio per Maret 2017 sebesar 0,413.

Sandi menyebut Pemprov DKI Jakarta memiliki beberapa program untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut.

"Ini yang kita harus ubah di 5 tahun ke depan. Lembar baru bahwa program kita adalah memfokuskan kepada pendidikan dan kesehatan," ucapnya.

Baca juga : Ahok Ingin Angka Kemiskinan di Jakarta Hanya 1 Persen

Sandi meyakini pendidikan dan kesehatan dapat meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. Dengan demikian, kemiskinan di Ibu Kota akan menurun.

"Kita harapkan angka kemiskinan 5 tahun ke depan bisa kita turunkan," kata Sandi.

Sandi mengaku akan terus mengawasi angka kemiskinan itu dengan basis data terpadu (BDT). Pemprov DKI Jakarta bersama TNP2K akan duduk bersama setiap dua bulan untuk memetakan dan menyisir data penduduk miskin di Ibu Kota.

Baca juga : Anies Patahkan Pernyataan Djarot soal Angka Kemiskinan di Jakarta

Kompas TV Menanti Janji Ekonomi DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com