Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Kondisi Setya Novanto Memburuk, Suaranya Pelan Sekali

Kompas.com - 17/11/2017, 20:50 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa Hukum Ketua DPR RI Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengatakan, saat ini kondisi kliennya tersebut kian memburuk.

"Jadi enggak cuma karena kecelakaan ya. Kondisinya (Setya Novanto) memburuk. Dan kenyataannya kan ada penyakit banyak, penyakitnya apa saya tidak tahu," ujar Fredrich di RS Cipto Mangunkusumo, Jumat (17/11/2017).

Ia mengatkan, kondisi Novanto saat ini masih sangat lemah sehingga belum dapat diajak berkomunikasi.

"Tekanan darahnya tinggi, gula darahnya tinggi, komplikasi. Suaranya pelan sekali, jadi belum bisa lancar komunikasi," kata dia.

Baca juga: Toyota Mulai Investigasi Mobil yang Ditumpangi Setya Novanto

Ia mengatakan, saat ini Novanto dirawat lima dokter dan menjalani rawat inap di RSCM.

"Tadi juga udah ada pemeriksaan medis banyak sekali, tapi saya tidak tau pemeriksaannya. Dokter yang tahu detailnya," sebutnya.

Tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang juga Ketua DPR Setya Novanto tiba di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jumat siang.

Novanto tiba dengan mobil ambulans dari RS Permata Hijau. Ambulans masuk ke halaman Klinik Eksekutif 24 jam RSCM sekitar pukul 13.13 WIB.

Baca juga: Polisi Tak Temukan Bercak Darah di Mobil yang Ditumpangi Setya Novanto

Novanto tiba dengan tubuh telentang di atas tempat tidur dorong. Tubuhnya diselimuti bedcover berwarna cokelat muda bermotif cokelat tua.

Novanto didorong masuk menuju ruang klinik eksekutif dengan cepat tanpa ada pihak yang memberikan keterangan. Beberapa saat kemudian, sejumlah penyidik KPK pun tiba di RSCM. Adam Manik merupakan salah satu penyidik yang turut hadir.

Menurut Fredrich, Novanto dirujuk ke RSCM karena peralatan di RS Medika Permata Hijau tidak memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com