Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan yang Membuat Setya Novanto Batal Menghuni Hotel Prodeo

Kompas.com - 18/11/2017, 11:44 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Setya Novanto terlibat kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam.

Mobil Toyota Fortuner hitam B 1732 ZLO yang ditumpangi Novanto, jurnalis Metro TV, Hilman dan ajudan Novanto, Reza, menabrak tiang di kawasan tersebut. Akibat kejadian itu, Novanto harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Padahal, saat itu Novanto tengah diburu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena selalu mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka kasus KTP elektronik. Sehari sebelum kecelakaan itu, KPK telah mendatangi rumah Novanto.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, peristiwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu Novanto dijemput Hilman dari Gedung DPR/MPR RI di kawasan Senayan untuk menuju Kantor Metro TV di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

"Dalam perjalanan sekitar pukul 18.30 itu ada live by phone. Jadi si driver ini kemudian ada live by phone dan memberikan handphone-nya kepada penumpang. Dengan adanya kegiatan itu, mengemudi sambil memegang handphone, maka tidak stabil," kata Argo, Jumat (17/11/2017).

Baca juga: Cara Polisi Kuak Kebenaran Kasus Kecelakaan Setya Novanto...

Mobil Toyota Fortuner yang tabrakn saat membawa Setya Novanto.stanly Mobil Toyota Fortuner yang tabrakn saat membawa Setya Novanto.

Lantaran kurang konsentrasi, mobil yang dikendarai Hilman oleng dan akhirnya menabrak trotoar, pohon, dan tiang.

Saat terjadi kecelakaan, Novanto duduk di kursi tengah kiri, Hilman di kursi pengemudi, dan Reza duduk di kursi samping pengemudi. Namun, akibat kecelakaan itu hanya Novanto yang luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Polisi: Kami Akan Profesional Selidiki Kecelakaan Setya Novanto

Novanto sendiri dibawa ke rumah sakit menggunakan sebuah mobil yang pada saat kejadian tepat berada di belakang mobil yang ditumpanginya. Hingga kini belum diketahui siapa pemilik mobil tersebut.

Sejumlah Polisi Lalu lintas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setia Novanto, di Kawasan Jalan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menabrak tiang listrik pada Kamis (16/11/2017).ANTARA FOTO/RENO ESNIR Sejumlah Polisi Lalu lintas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setia Novanto, di Kawasan Jalan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menabrak tiang listrik pada Kamis (16/11/2017).

Kecepatan tinggi

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Kingkin WS mengatakan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, diduga mobil yang ditumpangi Novanto melaju dengan kecepatan tinggi sebelum kecelakaan menabrak tiang.

"Diduga kecepatan tinggi," kata Kingkin.

Kingkin mengatakan, kecepatan tinggi yang dimaksud di atas 60 kilometer per jam. Menurut Kingkin, 60 kilometer per jam saja sudah termasuk cepat. Sebab, lokasi tabrakan adalah jalan lingkungan.

Baca juga: Pengacara: Kondisi Setya Novanto Memburuk, Suaranya Pelan Sekali

Dalam olah TKP Jumat pagi, polisi membawa radar pengukur kecepatan. Menurut Kingkin, alat ini nantinya akan membantu polisi membuat simulasi. Simulasi akan menunjukkan bagaimana sebenarnya kecelakaan yang membuat Novanto dirawat terjadi.

"Dari hasil ini kami jadikan dalam komputer, ada alatnya nanti kita lihat dalam bentuk simulasi, nanti terlihat berapa kecepatan yang ditempuh saat sebelum dan setelah kejadian," ujar Kingkin.

Meski menduga Hilman mengemudikan mobilnya dalam kecepatan tinggi, polisi tak menemukan bekas jejak rem yang tertinggal di lokasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com