Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Polisi Kuak Kebenaran Kasus Kecelakaan Setya Novanto...

Kompas.com - 18/11/2017, 07:07 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian sedang mendalami kasus tabrakan yang dialami ketua DPR RI Setya Novanto. Novato mengalami kecelakaan saat menumpang Toyota Fortuner pada Kamis (16/11/2017) di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Malam itu, mobil yang dikemudikan Hilman Mattauch itu menabrak tiang penerangan jalan umum. Saat kecelakaan, Novanto duduk di kursi tengah, sedangkan ajudannya, Reza, di kursi depan sebelah kiri. Hanya Novanto yang terluka akibat kecelakaan itu sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Selain olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Hilman dan ajudan Novanto. Polisi mengungkapkan, menurut keterangan Hilman, Novanto dijemput dari Gedung DPR RI.

Hilman, jurnalis televisi Metro TV yang sehari-hari meliput di DPR, berencana melakukan wawancara eksklusif dengan Novanto. 

Baca juga: Polisi Tak Temukan Jejak Rem di Lokasi Kecelakaan Setya Novanto

Ketua DPR Setya Novanto dibawa keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Setya Novanto dibawa ke RSCM untuk tindakan medis lebih lanjut.ANTARA FOTO/WIBOWO ARMANDO Ketua DPR Setya Novanto dibawa keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Setya Novanto dibawa ke RSCM untuk tindakan medis lebih lanjut.

Selain memeriksa saksi, kepolisian juga  mencari CCTV yang merekam peristiwa kecelakaan itu. Lalu, polisi juga melakukan penyelidikan menggunakan peralatan Traffic Accident Analysis (TAA).

Baca juga: Setya Novanto Terluka, tetapi Pengemudinya Tidak, Ini Kemungkinannya Menurut Polisi

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menerangkan, TAA memungkinkan pihak kepolisian mendapatkan reka ulang yang maksimal untuk mengetahui ringkasan kejadian yang sebenarnya.

"Dengan TAA ini, akan kelihatan mulai dari sebelum, saat, sampai setelah kejadian, kecepatanya juga bisa terlihat," kata Budiyanto di Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Baca juga: Mobil yang Ditumpangi Setya Novanto Diduga Berkecepatan Tinggi


Menurut Budiyanto, pihaknya sudah melakukan investigasi di lokasi kejadian pada Jumat siang. Saat ini hanya tinggal menunggu hasil dari Korps Lalu Lintas Polri.

"Dengan alat ini kita bisa merekonstruksi kejadian tadi dan bisa dilihat secara tiga dimensi (3D), dari atas, bawah, maupun samping. Ini akan mempermudah kita untuk melakukan penafsiran," ucapnya.

Bekerja sama dengan pihak Toyota

Bahkan, pihak kepolisan juga menggandeng pihak pabrikan, yakni Toyota Astra Motor (TAM), dalam menganalisis Fortuner yang digunakan Novanto bersama Hilman dan Reza.

Hasil dari investigasi yang dilakukan Toyota akan dipadukan dengan hasil yang diperoleh dari kepolisian.

Baca: Polisi Cari Bukti soal Kecepatan Mobil saat Kecelakaan Setya Novanto

Sejumlah Polisi Lalu lintas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setia Novanto, di Kawasan Jalan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menabrak tiang listrik pada Kamis (16/11/2017).ANTARA FOTO/RENO ESNIR Sejumlah Polisi Lalu lintas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setia Novanto, di Kawasan Jalan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menabrak tiang listrik pada Kamis (16/11/2017).

General Repair Service Manager TAM Iwan Abdurahman mengatakan, pihaknya hanya akan melakukan pemeriksaan secaraa teknis kendaraan, terutama masalah tidak mengembangnya airbag saat terjadi benturan.

"Kami fokus ke airbag, lalu faktor kenapa mobil bisa belok ke kanan. Karena ini katanya masuk dalam kategori kecelakan tunggal kan, artinya kenapa mobil saat sedang berjalan tiba-tiba bisa belok, itu akan kami pelajari," ucap Iwan saat dihubungi Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com