Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Tak Adil, Warga Sewa Kapal hingga Rp 7 Juta untuk Antar Jenazah

Kompas.com - 28/11/2017, 18:28 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno merasa, warga Kepulauan Seribu diperlakukan tidak adil karena harus menyewa kapal jutaan rupiah untuk mengantar jenazah. Sandi menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di masa kepemimpinannya harus mengatasi persoalan tersebut.

"Itu menurut saya adalah suatu hal yang mesti kami selesaikan, kami bereskan di Kepulauan Seribu. Itu sangat tidak adil ya. Kami harus hadir, negara harus hadir di sana," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Sandi mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah, dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya untuk membahas persoalan warga Kepulauan Seribu.

"Saya nanti berkoordinasi sama Dishub dan juga tentunya sama Pak Bupati dan instansi terkait, SKPD terkait, apa yang bisa kami bantu untuk warga Kepulauan Seribu," kata Sandi.

Baca juga : Warga Kepulauan Seribu Sewa Kapal hingga Rp 7 Juta untuk Antar Jenazah

Saat ditanya apakah Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan kapal untuk warga di sana, Sandi tidak menjawab.

Masyarakat Kepulauan Seribu mengeluhkan tidak adanya kapal laut yang khusus untuk mengangkut jenazah ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal. Lurah Pulau Tidung, Cecep Suryadi bercerita, warga sering kesulitan membawa jenazah dari Jakarta ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

"Mayoritas masyarakat kepulauan Seribu memang membutuhkan angkutan kapal jenazah. Misal ada masyarakat bawa kerabat berobat di darat, lalu mereka tinggal di pulau. Kesulitannya membawa kembali ke pulau," ucap Cecep.

Menurut Cecep, warga akhirnya terpaksa menyewa kapal dengan harga jutaan rupiah untuk membawa jenazah ke pulau. Speedboat dari Marina misalnya, tarifnya sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.

Ketika ingin mengirim jenazah ke Kepulauan Seribu saat malam hari lebih susah lagi. Kapal dari Muara Angke atau Marina biasanya sudah tidak ada saat malam.  Maka, masyarakat harus menyewa kapal seharga Rp 5 juta sampai Rp 7 juta.

Cecep dan masyarakat kepulauan Seribu berharap adanya angkutan kapal jenazah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com