JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Fadli mengatakan, puluhan warga yang rumahnya rusak berat akibat puting beliung membutuhkan bantuan material bangunan untuk perbaikan rumah mereka.
Warga, kata Fadli, hingga saat ini masih menggunakan bahan seadanya untuk perbaikan rumah yang terkena puting beliung pada Selasa (14/11/2017) lalu. Fadli mengatakan, pihak kelurahan tak memilik anggaran bantuan untuk masyarakat.
Seluruh anggaran tersebut hanya bisa dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu atau Pemprov DKI Jakarta.
"Mereka memerlukan bantuan hibah bisa material tapi bisa juga uang. Tapi biasanya berbentuk material bangunan," kata Fadli saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/11/2017).
Baca juga : 20 Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Kepulauan Seribu
Fadli mengatakan, 35 rumah di Pulau Kelapa Dua dan 20 rumah di Pulau Kelapa mengalami rusak berat. Pihak kelurahan, lanjut Fadli, tidak mendirikan tenda darurat atau tempat penampungan sementara karena warga memilih untuk tinggal di tempat sanak saudaranya atau tetangga yang rumahnya tak mengalami kerusakan.
Bencana angin puting beliung bukan pertama kali terjadi di Kepulauan Seribu. Pada 2012 puting beliung juga melanda sejumlah pulau di Kepulauan Seribu yang menyebabkan ratusan rumah rusak berat.
"Pada 2012 kami alami sampai 500 rumah rusak. Kami enggak bikin tenda bencana sekarang karena enggak ada yang nempati kayak dulu. Mereka lebih memilih tinggal dengan tetangga dan saudara," ujar Fadli.
Puting beliung menerjang permukiman warga pada pukul 20.00 WIB. Bencana itu mengakibatkan puluhan rumah rusak dan pohon-pohon bertumbangan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.