Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kepulauan Seribu Sewa Kapal hingga Rp 7 Juta untuk Antar Jenazah

Kompas.com - 28/11/2017, 13:24 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Kepulauan Seribu mengeluhkan tidak adanya kapal laut yang khusus untuk mengangkut jenazah ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal.

Lurah Pulau Tidung, Cecep Suryadi bercerita, warga sering kesulitan membawa jenazah dari kota Jakarta ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

"Mayoritas masyarakat kepulauan Seribu memang benar membutuhkan angkutan kapal jenazah. Misal ada masyarakat bawa kerabat berobat di darat, lalu mereka tinggal di pulau. Kesulitannya membawa kembali ke pulau," ucap Cecep yang dihubungi Selasa (28/11/2017).

Cecep mengatakan, warga akhirnya terpaksa menyewa kapal dengan harga jutaan rupiah untuk membawa jenazah ke pulau. Kapal speedboat dari Marina misalnya, dibanderol sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.

Cara yang lebih murah dapat lewat pelabuhan Muara Angke. Namun di pelabuhan ini, masyarakat yang membawa jenazah kerabatnya harus berbaur dengan pelancong yang banyak berangkat dari sini.

Baca juga : Sandi: Ada Investor Kelas Dunia Tertarik Investasi di Kepulauan Seribu

"Bisa bayangkan kalau penumpangnya berangkat jadi satu dengan keranda jenazah. Itu tidak nyaman, jadi masalah juga. Kalau yang ikut paket wisata mau tidak mau menerima, tapi tetap saja jadi masalah," ucap Cecep.

Lain cerita ketika ingin mengirim jenazah ke pulau saat malam hari. Biasanya dari Muara Angke atau Marina sudah tidak ada kapal. Dengan demikian, masyarakat harus menyewa kapal dengan mengeluarkan biaya penggantian BBM sebesar Rp 5 juta sampai Rp 7 juta.

"Itu juga untuk operasional saja. Biasanya kapten kapal dan kru membantu sukarela, tidak ambil untung. Hanya biaya ganti bahan bakar saja," ucap Cecep.

Cecep dan masyarakat kepulauan Seribu berharap adanya angkutan kapal jenazah ini dapat segera terealisasi. Sebelumnya kebutuhan angkutan kapal jenazah dari bantuan dari berbagai pihak. Namun bantuan tersebut tidak berlangsung lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com