Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Batik Karya Ibu Rumah Tangga Rusun Marunda

Kompas.com - 04/12/2017, 12:55 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam kegiatan dilakukan penghuni rumah susun (rusun) Marunda, Jakarta Utara. Salah satunya adalah membatik, yang sudah mulai dilakukan sejak 2013.

Membatik menjadi salah satu kegiatan yang digemari para ibu di rusun itu. Mereka membatik setelah menyelesaikan kegiatan harian mereka di rumah.

Dari pantauan Kompas.com yang berkunjung ke klaster A blok 10, Senin (4/12/2017), kegiatan membatik berpusat di ruangan seluas 4x12 meter. Ruangan tersebut memang disiapkan untuk kegiatan membatik. 

"Saya baru ikut sejak lokasi di klaster A dibuka Agustus lalu. Lumayan dapat ilmu. Iseng-iseng menunggu waktu," ujar Yuri (35) warga blok A11. 

Yuri bersama lima orang ibu-ibu yang berasal dari rusun Marunda dan sekitarnya, dengan tekun membatik. Mereka menyiapkan kompor listrik dengan lilin yang sudah dipanaskan untuk mencanting.

Baca juga : Siapa Sangka, Marunda Punya Banyak Destinasi Sejarah

Selain mencanting, kegiatan yang sedang dilakukan adalah menggambar pola, membersihkan dan mewarnai kain tersebut. Mereka tengah menyelesaikan kain untuk dijadikan sarung bantal.

Batik Marunda

Para pebatik di rusun Marunda menyebut karya mereka dengan batik Marunda. Salah satu pola khas dari batik itu adalah pola hewan dan tumbuhan dengan warna-warna cerah seperti hijau, oranye, merah, dan hitam. 

Awalnya kegiatan membatik itu ada di klaster B rusun Marunda. Di sana proses membatik mulai dari tulis, mewarnai, pencucian dan pengeringan jadi satu. Namun karena ruangannya cukup kecil, sejak Agustus 2017 dipindah ke ruangan yang lebih besar di klaster A.

Ruangan membatik itu nanti akan menjadi pusat produksi batik Marunda. Saat ini sudah dibangun tempat mencuci, mewarnai, mendesain, dan mencanting batik di sana. 

Para ibu rumah tangga rusun Marunda berharap kegiatan mereka dapat terus berlanjut dan menjadi perhatian pemerintah provinsi Jakarta. Mereka berharap pemerintah dan donatur mau membantu memberikan fasilitas atau program yang tepat bagi kegiatan membatik mereka tersebut.

"Saya bersyukur ada kegiatan batik ini, semoga bisa diteruskan. Ditambah program menarik yang dapat memacu semangat ibu-ibu rusun Marunda. Lumayan bisa dapat tambahan penghasilan," kata Djumsani (35) warga blok A11.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com