Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Selama Ini DKI Punya "Emergency Call", tetapi...

Kompas.com - 07/12/2017, 19:42 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mengumumkan nomor telepon darurat 112. Nomor ini dapat dihubungi warga Jakarta yang mengalami atau mengetahui kasus-kasus kekerasan kepada perempuan dan anak-anak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pentingnya respon cepat terhadap kasus-kasus kekerasan pada perempuan dan anak-anak.

Saat ini, lanjut dia, nomor telepon untuk mendapatkan pertolongan untuk kasus kekerasan memang sudah ada. Namun, ia menilai nomor tersebut kurang dapat diingat.

"Selama ini kita sudah memiliki nomor layanan, tapi nomor emergency call-nya agak panjang. Saya pernah coba telepon, dijawab responsif. Tapi mengingat nomornya tidak mudah, 081317617622," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Baca juga : Ambulans Gratis Siap Layani Warga Surabaya Lewat 112

Ia meminta layanan ini diperpanjang menjadi 24 jam. Beberapa layanan penanganan kasus juga akan diperbanyak.

"Kalau kemarin, layanan ada jam tertentu, sekarang 24 jam. Kemudian kemarin pelayanan terbatas dan di RS tertentu. Sekarang pelayanan mencakup visum dan fisik gratis di semua RSUD dan Puskesmas," ujar Anies.

Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAP) DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan, nomor darurat 112 terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Baca juga : Keluarga Korban Kapal Terbakar Bisa Dapat Info Melalui Call Center 112

Berdasarkan data kasus kekerasan perempuan dan anak di DKI Jakarta pada 2016 sebanyak 1.316 kasus. 60 persen diantaranya merupakan kasus kekerasan pada perempuan dan 40 persen lainnya merupakan kasus kekerasan pada anak.

"Tahun 2017 data berbalik, 2017 sampai November ada 964 kasus, dengan rincian jumlah anak 60 persen dan kasus perempuan turun menjadi 40 persen," kata Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com