Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Dampak Kemacetan Imbas Dua Rekayasa Lalin di Tanah Abang

Kompas.com - 13/01/2018, 06:58 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir sebulan sudah rekayasa lalu lintas (lalin) diberlakukan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rekayasa lalin tersebut dilakukan di dua tempat sejak 22 Desember 2017.

Rekayasa lalin pertama yang dilakukan pada 22 Desember 2017 dilakukan di Jalan Jatibaru Raya dekat Stasiun Tanah Abang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rekayasa lalin tersebut dilakukan guna mengakomodasi pedagang kaki lima (PKL) agar bisa berjualan di atas jalan raya.

"Kami fasilitasi PKL dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Jadi, jalur di depan stasiun pada pukul 08.00-18.00, satu jalur dipakai PKL untuk berusaha, jumlahnya 400 (PKL)," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, 21 Desember 2017.

Dengan ditutupnya satu jalur untuk para PKL berdagang membuat beberapa pengalihan arus kendaraan. Imbasnya terjadi kepadatan kendaraan pada awal-awal diberlakukannya rekayasa lalin di Jalan Jatibaru Raya tersebut.

Akibat ditutupnya satu jalur Jalan Jatibaru Raya maka kendaraan terpusat di beberapa titik, misalnya di turunan dekat Blok G yang merupakan muara pertemuan kendaraan dari Petamburan dan dari Jalan Fachrudin.

Belum lagi ditambah dengan banyaknya angkot dan bus yang ngetem di depan Blok F membuat kemacetan tak terhindarkan.

Masyarakat bersiap menaiki fasilitas bus Tanah Abang Explorer di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.MAULANA MAHARDHIKA Masyarakat bersiap menaiki fasilitas bus Tanah Abang Explorer di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.
Sebagai solusinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun menyediakan 10 bus transjakarta pengumpan gratis bagi warga yang ingin berkeliling Tanah Abang.

"Ada 10 bus yang akan beroperasi nonstop di wilayah itu, nanti di situ mereka berputar-putar tanpa henti pada jam-jam padat," ucap Anies.

Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas di Tanah Abang 

Anies mengatakan, warga tak perlu membayar untuk naik bus ini. Bus pengumpan untuk memfasilitasi semua warga, baik penumpang kereta maupun warga yang ingin berbelanja di Tanah Abang. 

Di sisi lain, Kadishub DKI Jakarta Andri Yansyah menerangkan, bus yang berukuran sedang dengan nama Tanah Abang Explorer ini berputar melewati enam tempat pemberhentian yang ditetapkan. Setiap unit bus dapat menampung 66 penumpang. 

"Ini berhenti di Stasiun Tanah Abang, Blok G, Blok C, Halte Auri 1, Auri 2, di Hotel Pharmin balik lagi, berhenti di halte jembatan layang, terus ke Stasiun Tanah Abang lagi," kata Andri. 

Barisan angkot menunggu penumpang di bawah flyover sekitar Jalan Jatibaru.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Barisan angkot menunggu penumpang di bawah flyover sekitar Jalan Jatibaru.
Menurut Andri, penutupan Jalan Jatibaru dan penyediaan bus pengumpan ini menjadi momentum warga beralih ke transportasi umum.

"Kalau bicara macet, sampai kapan pun macet, karena volume kendaraan tidak sebanding," imbuh dia.

Baca juga: Catat, Ini Rekayasa Lalu Lintas Selama Penutupan Jalan di Tanah Abang

Rekayasa lalin tahap dua

Belum genap sebulan rekayasa lalin tahap pertama diberlakukan, Pemprov DKI Jakarta kembali melakukan rekayasa lalin tahap kedua.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com