BATAM, KOMPAS.com - Banjir dan tanah longsor melanda Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (14/1/2018) dini hari. Banyak rumah warga, termasuk masjid, rusak dalam peristiwa itu.
Robby Patria, tokoh Masyarakat Tambelan, mengatakan kejadian itu menimpa hampir seluruh wilayah Kecamatan Tambelan, antara lain di Desa Batu Lepok, Desa Hilir, Desa Kukup, dan Kelurahan Teluk Sekuni.
"Di Desa Batu Lepok hampir semua rumah terkena musibah, bahkan belasan rumah rusak akibat longsor di tiga desa lainnya," kata Robby melalui sambungan telepon.
Hujan yang melanda Tambelan selama tiga hari tanpa jeda menyebabkan tanah longsor dan banjir itu.
"Tanah longsor menyebabkan rumah ibadah Desa Kukup masuk (tertutup) tanah, gedung PAUD Desa Batu Lepok hancur, lapangan futsal, lapangan voli dan sebagian Desa hilir juga tertutup tanah. Selain itu, puluhan rumah di empat kampung, Kelurahan Teluk Sekuni, Batu Lepok, Desa Hilir dan Kukup terkena tanah longsor," kata Robby.
Menurut Robby, sejauh ini tidak ada korban jiwa.
"Bantuan seperti bahan makanan, pakaian, maupun uang dapat disalurkan ke Ketua IKT Tanjungpinang Djumadi Yahya. Kami juga meminta Pemda Bintan melalui Badan Bencana Daerah untuk cepat bertindak menyelesaikan masalah bencana di Tambelan," ujar Robby.
Devi Pratiwi, tokoh masyarakat Tambelan lainnya, mengatakan hujan tiga hari tiga malam tanpa henti, ditambah air laut pasang, mengakibatkan sungai meluap di Desa Batu Lepok. Akibatnya, puluhan rumah terendam.
Di Kelurahan Sekuni, terdapat beberapa rumah yang rusak berat akibat tanah longsor.
Camat Tambelan, Akhyarudin melalui sambungan telepon membenarkan musibah yang terjadi. Ia mengatakan, warga masih bergotong royong membersihkan bekas longsoran yang masuk kerumah dan tempat ibadah.
"Untuk kerusakan sampai saat ini masih dilakukan pendataan, saat ini masih ada puluhan rumah yang sudah terdata dan itu baru di dua desa, masih ada desa lainnya dan satu kelurahan lagi yang mengalami musibah ini yang belum terdata," kata Akhyarudin.
Menurut dia, kejadian itu sudah dilaporkan ke pemerintah. Dia berharap dalam waktu dekat bantuan dari pemerintah bisa tiba di Tambelan, mengingat jarak tempuh ke Pulau Tambelan sekitar 23 jam dari pusat Kota Kabupaten Bintan.
"Untuk rumah-rumah yang rusak, warganya kami ungsikan ke rumah kerabatnya dan malam ini warga kembali stanby karena kawatir akan ada air pasang susulan," kata Akhyarudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.