JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Bekasi Kota telah memeriksa lima orang saksi terkait kasus bentrokan di depan kantor pemerinthan kota Bekasi. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui pemicu bentrokan antar ormas.
"Tadi malam sudah kami periksa 5 orang," ujar Kapolres Bekasi Kota Kombes Indarto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/1/2018).
Indarto menambahkan, rencananya hari ini akan ada lima orang lagi yang diperiksa. Sejauh ini, kata Indarto, belum ada yang ditetapkan tersangka.
"Hari ini akan ada pemeriksaan 5 orang dari Satpol PP, kelompok massa lain, termasuk anggota kami sendiri yang memang melakukan pengamanan. Kami mintai keterangan," kata Indarto.
Baca juga: Polisi Pelajari Rekaman Video untuk Cari Tersangka Bentrokan Ormas di Bekasi
Indarto mengatakan, penyidik semalam juga telah menyita beberapa barang bukti dari lokasi bentrokan. Selain itu, para saksi mata juga sudah dimintai keterangan.
"Tadi malam anggota sudah ke TKP lagi untuk lihat beberapa barang bukti, misalnya batu-batu. Kami sedang cek dari mana itu batu, apakah berasal dari dalam atau luar. Sementara ini kami tahu ada pelemparan botol air mineral dari dalam ke luar, lalu dibalas. Tinggal batu ini kami enggak tahu dari mana," ucapnya.
Baca juga: Bentrokan Ormas di Depan Kantor Wali Kota Bekasi, 20 Orang Luka-luka
Kasubbag Humas Polres Bekasi Kota Erna Ruswing mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan untuk mengetahui kronologi kejadian. Berdasarkan keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa, kericuhan terjadi ketika Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) sedang melakukan orasi di depan kantor wali kota Bekasi.
"Dari beberapa keterangan saksi, saat itu GMBI sedang orasi. Mereka sudah mulai ramai sejak jam 9 pagi, lalu mulai terjadi insiden kurang lebih sejam berikutnya dengan beberapa ormas yang ada di dalam kantor," ujar Erna.
"Nah, kami sedang cari tahu dulu apa mulanya yang membuat gesekan itu terjadi. Kami juga sedang mengumpulkan video kejadian kemarin untuk melihat siapa-siapa saja yang terlibat, sehingga bisa kami mintai keterangan," ucap Erna.
Bentrokan antar ormas itu terjadi pada Kamis (25/1/2018). Akibat bentrokan itu, puluhan orang luka-luka dan sejumlah kendaraan rusak.