Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko Kemaritiman Ungkap Hasil Penelitian Ikan Teri Konsumsi Plastik

Kompas.com - 30/01/2018, 13:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, World Bank, Pemerintah Norwegia, dan Denmark dalam penanganan sampah. Deputi Bidang Kedaulatan Kemenko Kemaritiman Havas Oegroseno mengatakan, sampah plastik yang ada di laut menjadi fokus penanganan.

Havas mengatakan, penelitian LIPI menunjukan fakta yang mencengangkan.

"Jadi, LIPI membuat studi yang menyimpulkan ada beberapa jenis plastik kita yang terurai sehingga ukurannya 0,2 milimeter, dan plastik yang ukurannya 0,2 milimeter itu sudah dikonsumsi ikan teri," ujar Havas di Pintu Air Manggarai, Selasa (30/1/2018).

"Jadi, bayangkan kalau ikan teri saja sudah makan plastik, kemudian kita makan teri yang ada plastiknya, itu bisa menimbulkan penyakit," tambahnya.

Baca juga: Biaya Penyedotan Limbah Tinja Digabungkan dengan Rekening Air

Havas mengatakan, di Norwegia juga pernah ditemukan ikan paus yang mati karena perutnya berisi plastik. Menurutnya, masalah sampah plastik sudah menjadi masalah dunia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah daerah mengatasi masalah itu.

"Khusus di DKI Jakarta, kami susun satu produk bersama Pemprov DKI secara spesifik lakukan asessment mengenai plastik yang ada di sungai Jakarta," kata Havas.

Baca juga: Tas dari Limbah Plastik Kreasi Gadis Tunawicara di Parepare

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bukan tidak mungkin volume sampah plastik melebihi volume makhluk hidup di laut. Oleh karena itu, ia mendukung kerjasama ini dan siap membuat sungai Jakarta tetap bersih.

"Kami di Jakarta meneruskan kegiatan ini dan inisiatif membuat sungai bersih. Kami akan pastikan bisa terealisasi," ujar Anies.

Kompas TV Harga yang di jual mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 100.000 ribu per satuannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com