Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Angkot Jok Hadap Depan Akhirnya Disetujui Pemprov DKI

Kompas.com - 31/01/2018, 09:43 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Desember 2017, Organda (Organisasi Angkutan Darat) DKI Jakarta mengusulkan konsep angkot dilengkapi AC dengan model jok menghadap ke depan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.  Usulan tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015. Peraturan yang diterbitkan Februari 2015 itu mengatur Standar Pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.

Konsep itu diusulkan dengan tujuan meningkatkan kenyamanan penumpang di dalam angkot. Organda menilai, jok mobil menghadap samping yang kerap disebut formasi 4-6 dan armada angkot yang tak dilengkapi AC tak nyaman untuk penumpang.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, fungsi angkot kini telah mengalami pergeseran. Menurutnya, kini bukan jumlah penumpang yang menjadi target. Penumpang, lanjutnya, kini mempertimbangkan kenyamanan.

Konsep itu sempat diragukan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansah. Andri mengatakan, formasi jok hadap depan akan mempersulit penumpang yang duduk di bagian belakang saat turun. 

Disetujui

Pemprov DKI Jakarta akhirnya menyetujui konsep angkot ber-AC dengan jok menghadap ke depan seperti yang diusulkan Organda itu.

Selasa (30/1/2018) kemarin dua unit angkot baru itu dipamerkan di Balai Kota DKI Jakarta agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansah, dan jajaran pejabat DKI lainnya dapat melihat langsung konsep angkot yang baru itu.

Baca juga : Angkot Ber-AC dengan Jok Hadap Depan Akan Beroperasi di Jakarta

Angkot tersebut menggunakan mobil merek Wuling dan Toyota Transmover yang dilengkapi dengan tulisan bergerak menggunakan teknologi digital di bagian atapnya untuk menunjukkan rute angkot.

Angkot tersebut berkapasitas enam orang penumpang dan satu operator. Sandiaga berkesempatan menjajal angkot model baru tersebut. Sandi duduk di jok samping baris paling belakang untuk memastikan jok tersebut nyaman.

Shafruhan mengatakan, saat ini telah tersedia 10 unit angkot yang siap beroperasi.

Ia mengatakan, butuh waktu dua bulan untuk meyakinkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tentang konsep peremajaan angkot di Ibu Kota.

Menurutnya, konsep peremajaan angkot DKI itu mampu menjawab berbagai kelemahan angkot dengan jok menghadap ke depan seperti yang diungkapkan Andri beberapa waktu lalu.

"Dulu kan Pak Andri mengkhawatirkan penumpang akan sulit turun dan naik angkot dengan konsep jok menghadap depan ini. Tapi di bagian tengah jok tengah akan kita beri space yang akan memudahkan orang gampang keluar dan masuk," kata dia.

Sandi mengatakan, angkot dengan jok menghadap ke depan akan diikutkan dalam program integrasi transportasi umum One Karcis One Trip (OK OTrip). Meski demikian, ia belum memastikan trayek mana saja yang dapat dilayani 10 unit angkot jok hadap depan yang telah tersedia saat ini.
Baca juga : Angkot Jok Hadap Depan Akan Masuk Program OK Otrip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com