BEKASI, KOMPAS.com — Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersiap melepaskan jabatannya jelang pemilihan kepala daerah 2018. Effendi mengungkapkan suka dukanya selama menjabat Wali Kota Bekasi.
"Dukanya tidak ada ya. Saya sama Pak Syaikhu (Wakil Wali Kota Bekasi) punya perasaan yang sama membangun kota. Saya rasa keberhasilan kami berdua juga bisa diukur," ucap Effendi saat ditemui seusai rapat paripurna usulan penetapan pemberhentian wali kota dan wakil wali kota di gedung DPRD Bekasi, Kamis (1/2/2018).
Ia mengatakan, masih ada beberapa tugas yang belum diselesaikan selama ia menjabat. Misalnya permasalahan pendidikan untuk warga Bekasi, penyelesaian titik banjir serta pengurangan macet di wilayahnya.
Baca juga: Polisi Menyamar Jadi Karyawan Pulang Malam demi Tangkap Begal Asal Bekasi
"Dari 46 titik banjir yang sudah kami selesaikan itu ada di IKIP, Pengasinan, Perumnas 3, dan beberapa titik di Pondok Gede," kata Rahmat.
Selama menjabat, pihaknya menjalankan program pendidikan gratis 12 tahun untuk 2,8 juta warga Bekasi. Hal ini, lanjutnya, sesuai amanat Undang-undang agar pemerintah menyejahterakan warganya. Terkait program pengurangan kemacetan, pihaknya membangun jembatan layang di beberapa wilayah.
"Jembatan layang yang sudah diresmikan, antara lain Rawa Panjang, Bojong Menteng, Pondok Gede Jatiwaringin, dan Caman yang sebentar lagi diselesaikan," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bekasi Upayakan Tak Ada Keterlambatan Pembayaran Upah TKK
Dia mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi kota akan terhambat jika lalu lintas kota tersebut macet. "Karena Bekasi laju pertumbuhannya bagus di atas digit nasional, inflasinya di bawah digit nasional. Uang banyak beredar di sini, sehingga kota ini kota harapan," kata Rahmat.
Rahmat kembali maju pada pemilihan Wali Kota Bekasi. Ia menggandeng Tri Adhianto Tjahyono sebagai bakal calon wakil wali kota. Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu maju Pilkada Jawa Barat sebagai pasangan bakal calon gubernur Sudrajat.