JAKARTA, KOMPAS.com — Iis seorang warga Kampung Air RT 003 RW 006 Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hanya bisa menunggu di luar rumah hingga air yang merendam rumahnya surut.
Rumah Iis tepat berada di tanggul yang belum lama diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan dinamai warga setempat sebagai "Tanggul Baswedan".
"Air rembes dari kali masuk ke rumah, pukul 09.00 tadi pagi masuk, sudah selutut saya," kata Iis kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).
Khawatir air tersebut merusak jaringan listrik yang ada di rumahnya, Iis pun kemudian mematikan semua aliran listrik.
Baca juga: Tanggul Jatipadang yang Retak Dicor Ulang
"Perabotan kerendem, saya takut jebol, makannya ini nunggu aja di luar sama anak-anak," kata Iis.
Tak hanya Iis, rumah Udin yang bersebelahan dengan Iis pun terendam air. Bahkan, menurut Udin, air yang masuk ke rumahnya lebih banyak bercampur lumpur.
Menurut dia, sejak "Tanggul Baswedan" diresmikan, tak ada lagi banjir di sekitar wilayah tersebut. Namun, justru karena pembuatan tanggul tidak dibarengi dengan adanya pengerukan material lumpur dibawahnya, air pun menjadi lebih tinggi dari pada pelataran rumahnya.
Baca juga: Tanggul di Jatipadang Ini Juga Akan Diturap seperti Tanggul Baswedan
"Kalau dikeruk dasarnya mungkin enggak masuk air ke dalam rumah," ucapnya.
Selain Iin dan Udin, rumah Engkus yang bersebelahan dengan Iin pun mengalami hal yang sama. Bahkan, di rumah Engkus, air dari kali sudah meluap ke jalan setapak di depan rumahnya.
"Airnya meluber, tadi sempat surut, terus tinggi lagi, surut lagi," kata Engkus.
Tanggul di Kampung Air jebol pada Oktober 2017. Tanggul tersebut jebol beberapa kali karena hanya diturap dengan karung pasir.
Desember kemarin, tanggul akhirnya diturap permanen dengan pengerjaannya dikebut 24 jam sehari dan dinamai "Tanggul Baswedan" oleh warga.
Baca juga: Anies: Saya Tidak Mengira Diberi Nama Tanggul Baswedan