Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Menara Masjid JIC di Koja Miring Diduga karena Korosi

Kompas.com - 10/02/2018, 12:36 WIB
Iwan Supriyatna,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak Menara Kubah Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) Koja, Jakarta Utara, miring akibat terpaan angin kencang. Di sekitar lokasi dipagari garis pengaman berwarna kuning hitam.

Kepala Unit Pengelola dan Pengembangan JIC, Ahmad Juhandi mengatakan, pemasangan garis pengaman di sekitar lokasi menara bertujuan agar tidak memakan korban jiwa.

"Menara masjid berada di dalam kawasan JIC. Untuk pengamanan kami beri garis supaya tidak dilalui jamaah," kata Ahmad kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2018).

Menurut Ahmad, miringnya puncak menara kubah JIC terjadi sebelum gempa yang berpusat di Lebak Banten. Dia menduga miringnya kubah masjid karena mengalami korosi atau pengeroposan akibat udara Jakarta Utara yang dekat dengan laut.

"Usia menara sudah 16 tahun, selesai dibangun tahun 2002. Miringnya menara masjid JIC sudah 3 minggu lalu, 4 hari sebelum gempa di Lebak Banten," ucap Ahmad.

Guna memperbaiki kubah menara yang miring, pihaknya bersama Tim Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara akan menempuh dua opsi dan sedang mengoordinasikannya dengan sejumlah pihak.

"Opsi satu pengelasan pada kubah, opsi dua sewa crane untuk turunkan kubah demi keselamatan," ujar Ahmad.

Petugas pemadam kebakaran sempat meninjau lokasi miringnya puncak menara menggunakan crane mobil pemadam kebakaran. Namun, crane tersebut hanya memiliki ketinggian maksimal 90 meter, sedangkan puncak menara 114 meter.

Selain itu, tanah di sekitar menara amblas karena tidak kuat menahan beban crane mobil pemadam kebakaran yang cukup berat.

Sebelumnya sempat beredar di media sosial foto miringnya menara Jakarta Islamic Center. Foto yang beredar tersebut diklarifikasi sebagai berita palsu atau hoax.

Kabar yang sebenarnya hanya puncak menara miring di ketinggian 114 meter, sedangkan menaranya tetap berdiri kokoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com