Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Identitas 7 Korban Jatuhnya Cetakan Beton Proyek Tol Becakayu

Kompas.com - 20/02/2018, 10:40 WIB
Stanly Ravel,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tujuh pekerja menjadi korban robohnya cetakan konstruksi beton pada tiang pancang proyek Tol Becakayu, Selasa (20/2/2018) dini hari.

Sebanyak enam korban dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, sedangkan satu lainnya dibawa ke Rumah Sakit Polri.

Baca juga: Polisi Periksa 2 Saksi Robohnya Dudukan pada Tiang Tol Becakayu

Berikut nama-nama korban kecelakaan kerja ini:

Korban di RS Polri

1. Waldi (41), yang beralamat di Kendal, Jawa Tengah

Korban di RS UKI

1. Supri, lahir di Kendal, 31 Desember 1971, beralamat di Pomahan Desa Kali Putih RT 004 RW 007, Kelurahan Kali Putih, Kecamatan Singorejo, Jawa Tengah

2. Kirpan, lahir di Banyumas, 16 Juli 1981, dengan alamat Dusun Dadapan RT 002 RW 004 Kelurahan Singorojo, Kecamatan Singorojo, Jawa Tengah.

Baca juga: Kecelakaan Tol Becakayu, Pemerintah Evaluasi Pekerjaan Malam Hari

3. Sarmin, lahir di Kendal, 10 Maret 1972, beralamat di Pomahan, Desa Kaliputih RT 004 RW 007, Kelurahan Kali Putih, Kecamatan Singorejo, Jawa Tengah.

4. Rusman, lahir di Sukabumi, 11 November 1982, dengan alamat Kamlung Bumisari RT 005 RW 002, Kelurahan Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Jawa Barat.

5. Joni Arisman, lahir di Sukabumi, 1 Januari 1978, alamat di Kampung Cimutir RT 005 RW 004, Kelurahan Cikelat, Kecamatan Cisolok, Jawa Barat.

6. Agus, usia 17 tahun, menderita memar pada panggul dan bahu kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com