Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pastikan Dulu Kepulangan Rizieq, Baru Rencanakan Penjemputan

Kompas.com - 20/02/2018, 14:51 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengimbau warga tak langsung bereaksi ketika mendengar kabar mengenai rencana kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kabar ini perlu diklarifikasi terlebih dahulu sebelum merencanakan aksi penjemputan.

"Pastikan dulu kepulangannya (Rizieq ke Indonesia) benar atau tidak. Kalau tidak benar, untuk apa dilakukan penjemputan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018).

Baca juga: Wiranto: Rizieq Shihab Enggak Jadi Pulang

Hal ini ia sampaikan menanggapi kabar rencana kepulangan Rizieq, Rabu (21/2/2018).

Menurut dis, pihak kepolisian belum mendapatkan informasi resmi mengenai kepulangan Rizieq.

"Beberapa media membantah kedatangan Rizieq. Pengacara juga membantah kepulangannya tanggal 21 Februari," katanya. 

Baca juga: Menurut Polri, Rizieq Shihab Batal Pulang ke Indonesia

Meski demikian, pihaknya akan selalu menyiagakan pengamanan jika Rizieq benar-benar kembali ke Tanah Air.

"Dari informasi yang kami peroleh, (Rizieq) tidak akan pulang ke Indonesia," ujar Argo. 

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Syafruddin menggelar video conference dengan kapolda se-Indonesia terkait pengamanan tempat-tempat ibadah dan para tokoh agama.

Baca juga: Video Conference dengan Para Kapolda, Polri Tak Bahas Kepulangan Rizieq Shihab

Awalnya, beredar kabar video conference itu terkait rencana kepulangan Rizieq pada 21 Februari 2018.

Namun, kabar itu dibantah Polri.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto juga membantah video conference untuk membahas pengamanan kepulangan Rizieq.

Baca juga: Lewat Rekaman Suara, Rizieq Akan Beri Sambutan di Aksi Bela Palestina

"Untuk apa (pengamanan)? Karena (Rizieq Shihab) enggak jadi pulang," ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Kompas TV Di antaranya Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Mantan Ketua MPR Amien Rais, serta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com