Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aryo: 2019, Anies Tidak Sabar Menjadikan Jakarta Maju Kotanya, Bahagia Warganya...

Kompas.com - 27/02/2018, 19:16 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aryo Djojohadikusumo, keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tersenyum ketika ditanya santernya survei yang menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo.

Aryo yang juga anggota DPR mengatakan, dia sempat berbincang dengan Anies.

"Beliau sudah membicarakan rencana kerja DKI untuk 2019, 2021, dan beliau, katanya, tidak sabar ingin menjadikan Jakarta maju kotanya, bahagia warganya. Fokus di Jakarta," ujar Aryo di Pulau Pramuka, Selasa (27/2/2018).

Baca juga: Ke SD Exiss Abata, Anies Didoakan Jadi Presiden

Meski demikian, kata Aryo, kepastian mengenai itu harus ditanya kepada Anies sendiri.

Di luar hal itu, ada persyaratan lain yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar Partai Gerindra bisa mencalonkan presiden pada Pilpres 2019. Partai Gerindra harus memenuhi syarat presidential treshold terlebih dahulu.

"Gerindra 73 kursi, sedangkan untuk maju (Pilpres) perlu 112. Siapapun yang maju dari Gerindra, ya kami harus cari 39 kursi. Semua calon harus mencari kursi yang cukup," ujarnya.

Baca juga: Semobil dengan Jokowi, Anies Bantah Bahas Politik

Aryo juga mengingatkan, pada umumnya pasangan calon yang diusung diumumkan menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pendaftaran dibuka 4-10 Agustus.

"Jadi, ya, tunggu tanggal mainnya saja," kata Aryo.

Kompas TV Dari hasil survei yang dirilis Alvara Reseach Centre, sejumlah nama muncul sebagai cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com