Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Tumpukan Sampah Kali Grogol

Kompas.com - 04/03/2018, 16:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi laki-laki tanpa identitas ditemukan tewas di bawah jembatan gantung Banjir Kanal Barat, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (4/3/2018).

Jasad bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh petugas pembersih sampah bernama Hendra dan Nursiman.

"Sekitar pukul 11.00 pada saat kedua saksi sedang membersihkan sampah yang berada di sungai banjir kanal Gorgol, tepatnya di jembatan gantung, tiba-tiba saksi melihat benda seperti boneka yang sedang menyangkut di tumpukan sampah," ujar Kapolsek Tanjung Duren Kompol Lambe Patabang Birana dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Baca juga : Mayat Bayi Kembar Ditemukan Dalam Koper yang Dibuang di Parit

Lambe menyampaikan, karena penasaran, akhirnya Hendra dan Nursiman menghampiri benda yang tampak seperti boneka itu.

Setelah dihampiri, rupanya benda yang tersangkut di tumpukan sampah itu merupakan mayat bayi laki-laki.

"Setelah diambil ternyata mayat bayi laki-laki yang diduga baru dilahirkan, karena ada tali pusar yang masih menempel di perut bayi tersebut," ucap dia.

Baca juga : Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Plastik di Kali Sodetan Tanjung Duren

Akhirnya, Hendra dan Nursiman melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Tanjung Duren. Tak selang beberapa lama, petugas langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Korban diduga dibuang setelah dilahirkan, karena masih ada tali pusar yang menempel di perut korban. Selanjutnya korban dibawa ke RSCM guna dilakukan visum dan kasus ditangani Polsek Tanjung Duren," kata Lambe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com