Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Bus dan Ojek Senang Akan Diberi Jalur Khusus di Sudirman-Thamrin

Kompas.com - 07/03/2018, 12:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep penataan trotoar Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018), memperoleh respon positif masyarakat.

Salah satu kelompok yang menyambut baik konsep tersebut adalah para sopir bus dan pengendara motor.

Pasalnya, mereka akan diberi jalur khusus di sisi terluar jalan sesuai konsep yang diumumkan Anies.

Baca juga: Melihat Kondisi Trotoar Sudirman-Thamrin yang Segera Direvitalisasi

Salah seorang pengemudi ojek, Dedi mengaku senang mendengar kabar adanya jalur khusus sepeda motor.

"Wah bagus ya jadi ada jalur khususnya. Dulu, kan, susah tuh masuk Sudirman," kata Dedi kepada Kompas.com, Rabu (7/3/2018).

Ia berharap jalur khusus sepeda motor itu akan terus ada di Sudirman-Thamrin. Menurut dia, jalur khusus tersebut memudahkannya mengakses gedung-gedung di sana.

Baca juga: Upaya Anies Hadirkan Kesetaraan Melalui Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin...

Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018). Dok. Pemprov DKI Jakarta Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018).
Selain itu, ia juga berharap, pemerintah membangun selter untuk tukang ojek yang menunggu penumpang.

"Tempat pemberhentiannya belum tersedia, akhirnya terpaksa menunggu di pinggir jalan. Tolong disediakan tempat khusus buat ojek online mangkal," ujarnya.

Respon positif juga disampaikan Saiful, seorang sopir Kopaja P 19 (Tanah Abang-Blok M-Cilandak). Menurutnya, dengan jalur khusus itu membuat dapat berhenti di halte-halte yang telah ditentukan.

Baca juga: Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin yang Direncanakan Ahok, Dimatangkan Djarot, Dibongkar Anies

"Kami enggak perlu puyeng lagi, kalau ada halte, kan, ada penumpang, enggak rebutan kayak begini. Tahu sendiri penumpang kantoran maunya turun di depan kantor mereka," kata Saiful.

Di samping itu, ia mengusulkan pembatasan pengendara motor dan mobil yang melintas di Sudirman-Thamrin. Ia berpendapat motor dan mobil penyebab kemacetan di jalur protokol itu.

"Sekarang ini motor dan mobil ini ibaratnya sudah kayak kacang goreng. Makanya bikin semrawut jalanan," ujarnya.

Baca juga: Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin Dibiayai Kewajiban Pengembang

Suasana Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Dukuh Atas, Rabu (7/3/2018)KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Suasana Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Dukuh Atas, Rabu (7/3/2018)
Saiful juga mengeluhkan banyaknya pengemudi ojek online yang kerap mangkal di depan gedung perkantoran dan membuat macet jalan. 

Seorang pengemudi ojek online, Ucok juga mendukung rencana jalur khusus motor dan bus di Sudirman-Thamrin. Ia berpendapat, hal itu merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil.

"Dulu waktu motor enggak boleh masuk Thamrin rasanya susah banget. Mutar-mutar jauh, cari jalan-jalan kecil. Itu kalau tahu, kalau enggak tahu jalan pintas bagaimana?" kata Ucok.

Baca juga: Anies: Trotoar Sudirman-Thamrin Akan Dilengkapi Kursi Roda untuk Disabilitas

Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com