Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mau Pagar Perkantoran di Sudirman-Thamrin Bersahabat dengan Pejalan Kaki

Kompas.com - 07/03/2018, 16:06 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta pengelola gedung di sekitar trotoar Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin mengubah desain pagarnya.

Sandiaga menginginkan pagar perkantoran di kawasan tersebut menyatu dengan trotoar.

"Jadi yang kami ingin pembangunan ke depan khususnya di kawasan protokol pagar-pagar itu bisa menyatu, jadi pagarnya yang friendly lah kepada pejalan kaki. Itu yang kami inginkan," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Rabu (7/3/2018).

Sandiaga mengerti jika masih ada penolakan dari para pemilik gedung mengenai rencana tersebut. Mereka beralasan menolak mengubah desain pagar karena masalah keamanan.

Namun, menurut Sandiaga, sejauh ini belum ada negara yang mampu sepenuhnya menjamin keamanan.

Baca juga : Warga Sambut Positif Revitalisasi Trotoar Sudirman-Thamrin

"Mana sih negara yang betul-betul aman 100 persen, tidak ada ancaman. Singapura enggak juga, Singapura kalau kita lihat yang dipastikan adalah infrastrukturnya sudah ada, tapi apa menjamin 100 persen aman, kan belum tentu juga. Musibah bisa terjadi kapan saja, serangan bisa terjadi kapan saja," ucap dia.

Sandiaga menambahkan, ke depan di Jakarta mengusung konsep Jakarta Smart and Save City. Dengan konsep itu diharapkan bisa meningkatkan keamanan di Ibu Kota.

"Jadi dengan face recognition, dengan teknologi terkini kami bisa turunkan tingkat ancaman terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat dengan secara signifikan bisa kami turunkan. Jadi itu yang kami harapkan di jalan koridor utama, Jalan Sudirman-Thamrin," kata Sandiaga.

Baca juga : Melihat Kondisi Trotoar Sudirman-Thamrin yang Segera Direvitalisasi

Penataan trotoar dan Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin didanai dengan kompensasi pelampauan kelebihan lantai bangunan (KLB) PT Mass Rapid Transit, PT Kepland Investama, dan PT Mitra Panca Persada.

PT MRT Jakarta akan mengerjakan trotoar di enam stasiun MRT, tepatnya 3.200 di setiap area stasiun.

PT Kepland Investama mengerjakan trotoar dari Patung Kuda Arjuna Wiwaha sampai Kali Krukut. Sedangkan PT Mitra Panca Persada mengerjakan trotoar dari Kali Krukut sampai Patung Pemuda dan Kartika Candra sampai Jakarta Convention Center.

Kompas TV Nantinya, sepanjang Sudirman - Thamrin akan ada ruang ekspresi seni dan budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com