JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah teriknya sinar matahari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi para penyandang disabilitas dari Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) menyusuri trotoar Jalan M.H Thamrin, Sabtu (10/3/2018).
Anies menjemput mereka di Halte Transjakarta Sarinah dan mendorong salah satu pengguna kursi roda.
Anies dan para penyandang disablitas lainnya melalui Jalan M.H Thamrin dan belok kanan ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Tujuan mereka adalah ke Perpustakaan Nasional untuk merayakan ulang tahun JBFT.
Berbagai rintangan harus dilalui Anies ketika menyusuri trotoar Jalan M.H Thamrin.
"Dari sini jalannya sempit Pak," ujar Cucu Saidah, pengguna kursi roda yang didorong Anies.
Kenyataannya memang benar. Setelah melintasi lampu merah di Wisma Mandiri, Anies harus mendorong pengguna kursi roda melintasi trotoar yang sempit dan tidak rata. Semakin ke arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha, semakin banyak rintangan di trotoar itu.
Misalnya, ada bagian trotoar yang miring karena menjadi jalan masuk mobil ke dalam gedung. Ada juga trotoar yang terlalu tinggi sehingga pengguna kursi roda sulit menaikinya.
Sesekali, Anies dan pendorong pengguna kursi roda lainnya berhenti sesaat di tepi trotoar. Tampak berpikir bagaimana caranya menurunkan kursi roda ke jalan raya dari trotoar yang begitu tinggi. Anies sesekali mengangkat bagian belakang kursi roda supaya bisa dibawa turun.
Rintangannya terlalu banyak. Setelah melewati Wisma Antara, Anies dan pendorong kursi roda lainnya memilih melintasi jalan raya sampai ke Perpustakaan Nasional. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk menyusuri Jalan M.H Thamrin sampai ke Perpustakaan Nasional. Ketika sampai ke tujuan, rintangan tak berhenti.
"Enggak bisa lewat depan Pak, saya sudah tahu tidak akses di depan itu," ujar salah satu pengguna kursi roda.
Memang benar, akses masuk gedung Perpustakaan Nasional berupa dua anak tangga. Pengguna kursi roda harus diputar ke belakang lalu diangkat melewati tangga itu. Anies berhasil membantu Cucu Saidah ke menaiki tangga.
Mereka semua bersuka cita setelah tiba di tempat tujuan. Anies disalami para penyandang disabilitas baik tunanetra hingga pengguna kursi roda, karena mendampingi mereka dan berhasil mengantar ke Perpustakaan Nasional. Meskipun dengan berbagai rintangan di jalan.
Anies pun menjawab sebenarnya dia sudah biasa mendorong kursi roda. "Saya dari SMA itu pendorong kursi roda untuk nenek saya. Saya cucu tertua yang harus mendampinginya," ujar Anies.