Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Teroris Bom Thamrin Gunakan Telegram untuk Berkomunikasi

Kompas.com - 13/03/2018, 14:42 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi percakapan Telegram digunakan jaringan teroris untuk berkomunikasi menyiapkan peledakan bom di Jalan MH Thamrin pada Januari 2016.

Hal itu terungkap dalam persidangan kasus bom Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).

Saksi Adi Jihadi menceritakan, dia dihubungi kakaknya, Iwan Darmawan Muntho alias Rois, melalui Telegram. Saat itu, Adi diminta Rois untuk mengambil uang sebesar 30.000 dollar Amerika Serikat (AS) dari seseorang. Belakangan uang itu diketahui untuk keperluan teror bom Thamrin, termasuk untuk penyelundupan senjata.

Menurut Adi, orang yang menyerahkan uang tersebut juga menghubunginya melalui Telegram.

"Ada Telegram masuk, janjian di mana tempatnya. Saya bilang di Serang saja," kata Adi saat memberikan kesaksian.

Baca juga : Kesaksian Penyalur Dana Ledakan Bom Thamrin...

Adi mengaku tidak mengenal orang yang memberikan uang kepadanya. Dia juga tidak tahu mengapa orang itu menghubunginya melalui Telegram.

"Saksi kenal?" tanya Jaksa Nana Riana.

"Tidak, karena dalam waktu satu hari aja, dia dua kali ganti nama Telegram-nya," jawab Adi.

Telegram juga digunakan orang yang akan menerima uang itu dari Adi, yakni Suryadi Mas'ud. Mas'ud menghubungi Adi melalui Telegram untuk mengambil uang tersebut.

"Dia yang menghubungi saya pakai Telegram. Ketemuan di Giant. Pas ketemu ternyata kenal, Suryadi Mas'ud, dia teman kakak saya," kata Adi.

Adi memberikan 3.000 dollar Amerika kepada Mas'ud. Dia juga memberikan 20.000 dollar AS untuk Zainal Anshori. Sisanya, dia berikan kembali kepada Mas'ud saat Mas'ud berada di Filipina.

Dalam kasus itu, Aman didakwa telah menggerakkan orang untuk melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk bom Thamrin.

Baca juga : Pembuat Wadah Bom Thamrin Mengaku Ingin Hijrah ke Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com