Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penyalur Dana Ledakan Bom Thamrin...

Kompas.com - 13/03/2018, 14:18 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan Adi Jihadi sebagai saksi dalam persidangan kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).

Adi berperan menyalurkan dana untuk peledakan bom Thamrin.

Dana itu berasal dari rekan kakaknya, Iwan Darmawan Muntho alias Rois.

Baca juga: Di Persidangan, Jaksa Putar MP3 Ceramah Terdakwa Bom Thamrin

Rois adalah rekan Aman saat bersama-sama ditahan di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Awalnya, Adi mengaku tidak mengetahui dana dari Rois yang disalurkannya itu untuk bom Thamrin, termasuk penyelundupan senjata.

Dia baru mengetahui hal itu saat penyidik memeriksanya.

Baca juga: Pelaku Bom Kampung Melayu Hadiri Ceramah Murid Terdakwa Bom Thamrin

"Kapan tahu semua dana dari Rois ada kaitannya sama (bom) Thamrin?" tanya Jaksa Mayasari.

"Persisnya ketika saya disidik, tahu dari penyidik," jawab Adi.

Ia bercerita dipanggil ke Lapas Nusa Kambangan saat Rois ditahan di sana.

Baca juga: Pembuat Wadah Bom Thamrin Mengaku Ingin Hijrah ke Suriah

Saat itu, Adi diminta Rois mengambil satu plastik berisi uang 30.000 dollar Amerika dari seseorang.

Adi tidak mengenal orang tersebut.

"Dikasih uang melalui orang, saya tidak kenal, itu di Mal Serang. Setelah janjian, saya datang dengan ciri-ciri yang saya sebutkan, dia ketuk jendela, salaman, langsung, 'ini titipannya'. Saya dikasih kresek, saya pergi," katanya. 

Baca juga: Mendekam di Penjara, Terdakwa Bom Thamrin Minta Muridnya Teruskan Dakwah

Atas perintah Rois, Adi kemudian memberikan uang itu kepada Suryadi Mas'ud dan Zainal Anshori untuk penyelundupan senjata.

Namun, Adi juga mulanya tidak mengetahui penggunaan uang itu. Dia hanya menuruti perintah kakaknya.

"3.000 dollar Amerika kepada Mas'ud, 20.000 dollar Amerika kepada Zainal Anshori. Sisanya saya kirim ke Filipina, ke Mas'ud lagi," ucapnya.

Baca juga: Pembuat Wadah Bom Thamrin Mengaku Awalnya Ingin Ledakkan Gedung DPR/MPR

Selain uang 30.000 dollar Amerika, Adi juga diperintahkan Rois mengambil empat kartu ATM dari temannya, Rizal, dan membelikan tiket ke Suriah untuk 15 orang.

Kompas TV Sidang dengan terdakwa Aman Abdurahman alias Abu Sulaiman menghadirkan tiga orang saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com