TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Plt Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel) Suhara Manullang menyampaikan bahwa 59 kasus gizi buruk di Tangsel yang ada pada tahun ini merupakan akumulasi dari tahun sebelumnya.
"Jadi dapat saya jelaskan kalau 59 kasus gizi buruk itu merupakan akumulasi sejak 2017 yang ada 37 kasus dan ditambah 22 kasus pada Januari-Februari 2018," kata Suhara saat jumpa pers di Kantor Dinkes Tangsel, Serpong, Rabu (14/3/2018).
Dari 59 kasus tersebut, 26 di antaranya sudah ditangani Dinkes Tangsel hingga Februari kemarin. Sementara itu, 33 kasus lainnya masih dalam penanganan pihak Dinkes Tangsel.
"26 anak yang menderita gizi buruk sudah kami tangani, tetapi tetap masih dalam pengawasan oleh petugas puskesmas selama sebulan satu kali. Sementara 33 kasus lainnya saat ini kita coba terus untuk sembuhkan," ujar Suhara.
Baca juga : Puluhan Anak Gizi Buruk di Tangsel karena Salah Pola Asuh dan Penyakit Bawaan
Adapun kasus gizi buruk yang melanda Tangsel ini terjadi hampir di semua kecamatan, mulai dari Pamulang, Serpong, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Setu, dan Serpong Utara.
"Kalau dari kelurahannya paling banyak itu di Pondok Kacang Timur dengan enam kasus, tapi empat anak sudah sembuh dan Pamulang Timur empat kasus," ujar Suhara.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari Dinkes Tangsel, pada 2017, ada 109 kasus gizi buruk di kota yang dipimpin oleh Airin Rachmi Diany ini.
Presentase kasus kesembuhan dari kasus gizi buruk selama tahun tersebut mencapai 66 persen atau sebanyak 72 kasus berhasil ditangani oleh Dinkes Tangsel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.