Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Kerikil di Rel Kereta Api Punya Fungsi Penting, Apa Itu?

Kompas.com - 15/03/2018, 06:04 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa banyak batu kerikil di rel kereta api? Rupanya, batu kerikil ini memiliki fungsi tersendiri.

Menurut Kepala Humas Daops I PT KAI Edi Kuswoyo, batu kerikil itu memiliki fungsi sebagai pemberat yang membantu rel tetap stabil dan meredam getaran.

Selain itu, batu krikil tersebut berfungsi mencegah tumbuhnya tanaman liar yang bisa mengakibatkan tanah di bawah rel tidak stabil.

"Kalau ada tanaman dapat mengganggu struktur jalur kereta api. Selain itu juga untuk menjaga rel tetap berada di tempatnya apabila kereta api berjalan melewati rel tersebut. Selain itu fungsinya juga untuk meluluskan air," ucap Edi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/3/2018).

Ia juga menyampaikan, penyebutan krikil sebenarnya tidak terlalu tepat. Batu-batu di rel itu, kata dia, disebut balast.

"Penyebutan batu kerikil sebenarnya tidak terlalu tepat. Yang benar adalah balast, tepatnya balast kricak ukuran 2/6 sentimeter," ujar dia.

Baca juga : Transportasi di Jakarta Harus Berbasis Rel

Balast merupakan bagian dari badan jalan kereta api tempat untuk meletakkan bantalan rel. Penempatannya di antara, di bawah, dan di sekitar jalur hingga drainase di kanan kiri rel.

Balast pada rel kereta dibuat dua lapisan. Adapun lapisan pertama terdiri dari batu pecah yang kasar dan bersudut.

Lapisan kedua atau subbalast biasanya terdapat pasir kasar, kerikil sedang, atau kerikil halus.

Untuk perawatannya, dilakukan secara berkala dengan membersihkan lapisan balast dari lumpur dan debu.

Perawatan ini juga untuk menjaga kerapatan balast dan terkadang bila perlu balast diganti dengan lapisan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com