Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Kumuh, Sekarang Begini Pemandangan Warna-warni di Kamal Muara

Kompas.com - 15/03/2018, 08:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga RW 004 Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara, mengecat lingkungan permukiman mereka sejak Selasa (13/3/2018).

Kepala Seksi Pemerintahan dan Ketertiban Kelurahan Kamal Muara Nur Soleh menyatakan, kegiatan itu diinisiasi pihak kelurahan guna menghilangkan kesan kumuh di kawasan yang dikenal sebagai tempat tinggal para nelayan tersebut.

"RW 004 ini salah satu yang disebut paling kumuh di Jakarta. Kami berusaha mengubah dengan cara buat kampung pelangi. Minimal kalau ini berubah, kesannya yang dibilang kumuh sudah tidak kumuh lagi," kata Soleh saat ditemui di lokasi, Rabu (14/3/2018).

Baca juga: Melihat Budaya Jakarta dari Warna-warni Mural di Tiang JLNT Antasari

Soleh menuturkan, pengecetan akan dilakukan sepanjang jalan yang mengelilingi kampung tersebut. Jalan itu kira-kira mempunyai panjang hingga 1,5 kilometer. Ratusan rumah yang berdiri di pinggir jalan nantinya juga akan dicat.

"Ini semua akan kami cat sampai atap-atapnya," kata Soleh.

Suasana anak-anak melakukan aktivitas di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, DKI Jakarta, Rabu (14/3/2018). Agar terlihat lebih indah dan menghilangkan kesan kumuh, warga berinisiatif mengubah lingkungannya menjadi berwarna dan menjulukinya sebagai Kampung Pelangi di Utara Jakarta.MAULANA MAHARDHIKA Suasana anak-anak melakukan aktivitas di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, DKI Jakarta, Rabu (14/3/2018). Agar terlihat lebih indah dan menghilangkan kesan kumuh, warga berinisiatif mengubah lingkungannya menjadi berwarna dan menjulukinya sebagai Kampung Pelangi di Utara Jakarta.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa warga sudah mengecat sejumlah bagian rumahnya, seperti pagar dan dinding luar.

Soleh menjelaskan, pihaknya tidak mempunyai target waktu penyelesaian kegiatan tersebut. Ia menuturkan, pihak kelurahan menyerahkan semuanya kepada warga.

"Kami seselesainya saja, tergantung warga bisa menyelesaikan, kapan kelurahan hanya menyediakan peralatan. Motif-motif warna segala macam juga diserahkan kepada warga," katanya.

Sejumlah warga bermain di jalan yang telah diwarnai di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, DKI Jakarta, Rabu (14/3/2018). Agar terlihat lebih indah dan menghilangkan kesan kumuh, warga berinisiatif mengubah lingkungannya menjadi berwarna dan menjulukinya sebagai Kampung Pelangi di Utara Jakarta.MAULANA MAHARDHIKA Sejumlah warga bermain di jalan yang telah diwarnai di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, DKI Jakarta, Rabu (14/3/2018). Agar terlihat lebih indah dan menghilangkan kesan kumuh, warga berinisiatif mengubah lingkungannya menjadi berwarna dan menjulukinya sebagai Kampung Pelangi di Utara Jakarta.

Kegiatan pengecatan di Kamal Muara itu rupanya terdengar hingga telinga Sandiaga Uno. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mendukung kegiatan warga tersebut.

Baca juga: Anies Prioritaskan Kampung Warna-warni Dekat Kegiatan Asian Games

"Kami lihat bagaimana nanti partisipasi masyarakat juga, jadi nanti ini yang akan kami dorong, pemerintah memfasilitasi," kata Sandiaga di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (14/3/2018).

Ketua RT 001 RW 004 Kelurahan Kamal Muara Suparlih berharap, setelah pengecatan tersebut, kampungnya tak lagi dipandang sebelah mata.

"Mudah-mudahan pemerintah bisa memperhatikan. RW 004 ini bisa dijadikan percontohan buat DKI," katanya.

Petugas PPSU Jakarta mengecat jalan di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, DKI Jakarta, Rabu (14/3/2018). Agar terlihat lebih indah dan menghilangkan kesan kumuh, warga berinisiatif mengubah lingkungannya menjadi berwarna dan menjulukinya sebagai Kampung Pelangi di Utara Jakarta.MAULANA MAHARDHIKA Petugas PPSU Jakarta mengecat jalan di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, DKI Jakarta, Rabu (14/3/2018). Agar terlihat lebih indah dan menghilangkan kesan kumuh, warga berinisiatif mengubah lingkungannya menjadi berwarna dan menjulukinya sebagai Kampung Pelangi di Utara Jakarta.

Video di Kamal Muara yang kini penuh warna

Kompas TV Warga saling bahu-membahu untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com