Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Petugas Kebakaran dan Penyelamatan Gagalkan Upaya Bunuh Diri

Kompas.com - 22/03/2018, 20:36 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tugas petugas Kebakaran dan Penyelamatan yang berada di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat adalah mengagalkan usaha orang yang ingin bunuh diri. Kepala Regu Penyelamatan Sudin Jakarta Barat Zaenal Arifin mengatakan, timnya biasa menangani kasus tersebut dan memiliki sejumlah trik.

"Kami berusaha lakukan pendekatan. Pernah kami ajak dia ngobrol, biar santai kami tawarkan 'Mau kopi enggak? Hangat atau dingin?' Itu biar kami tahu dia ada masalah apa dan dia mau curhat ke kami," kata Zaenal di Jalan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (22/3/2018).

Zaenal mengatakan, pihaknya sering menemukan usaha bunuh diri karena masalah keluarga.

Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan memanggil pihak-pihak yang bisa membantu korban.

"Pernah yang karena masalah keluarga, saya panggil ibu dan anaknya. Karena itu orang-orang yang bisa menyentuh hatinya. Apalagi (kalau ada) anak, biasanya cepat luluh untuk cepat minggir," kata dia.

Berdasarkan pengalamannya, usaha bunuh diri dilakukan dari tempat yang tinggi ketimbang menggunakan alat untuk menyiksa diri.

Timnya biasanya menggunakan tali pengaman untuk mendekati orang yang hendak bunuh diri dari ketinggian dan di bagian bawah diberi bantalan jika sewaktu-waktu jatuh mendadak.

"Kami mau menyelamatkan orang, jangan sampai kami yang enggak selamat," kata dia.

Beda orang mau bunuh diri dan orang stres

Staf Ahli Pengendali Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Wirawan Aries, mengatakan timnya harus bisa membedakan mana orang yang stres dan orang yang ingin bunuh diri saat berada di lapangan.

"Kalau orang stres di panggil enggak respons dan mereka bertindak di luar kendali. Orang stres sudah enggak bisa diajak komunikasi. Kalau orang mau bunuh diri masih bisa jawab kalau ditanya. Biasanya mereka murung," kata Aries.

Ia mengatakan anggotanya harus bisa mengambil hati orang yang ingin bunuh diri. Kesabaran menjadi modal untama dalam pendekatan.

"Biarin aja dia mau curhat apa aja, kami iyain aja. Intinya harus sabar karena bisa sampai berjam-jam. Paling lama bisa makan waktu setengah hari cuma untuk membujuk," ujar dia.

Tindakan berbeda dilakuan jika berhadapan dengan orang stres atau yang mengalami masalah kejiwaan. Petugas akan mengambil tindakan tegas untuk mengevakuasi orang stres karena mereka tidak bisa diajak negosiasi.

"Orang stres itu suka bertindak yang enggak diduga. Kadang mau enggak mau kami  selamatkan paksa. Kami siapkan pengaman di bawah, anggota kami peluk sambil lompat buat ngamanin dia," ujar Wirawan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com